Mohon tunggu...
Shinada Cikass D
Shinada Cikass D Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Live today

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masa Kecil di Masa Depan

18 Januari 2015   01:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346751" align="alignnone" width="640" caption="Dok. http://laughingsquid.com"][/caption]

Pernah mikirin gak gimana masa kecil yang pernah kita lakuin pada waktu kecil itu akan ada selamanya untuk generasi kita selanjutnya dan selanjutnya lagi pada era dan zaman selanjutnya ? Dimana masih ada nantinya anak - anak kecil dimasa kecilnya masih bermain permainan klasiknya. Diwaktu kita kecil kita akan belajar bagaimana kita dapat merasakan suatu kesenangan, tawa dan canda, mendapatkan sosok yang dinamakan Teman Bermain, dan pembelajaran suatu hal tentang bagaimana esok kita akan tumbuh dewasa.

Sudah jarang terlihat di kota - kota besar di Indonesia dimana anak kecilnya akan bermain permainan klasiknya seperti main petak umpet, petak jongkok, bermain kelereng, bermain tradisional congklak, bermain bola dijalanan ketika hujan dari sore sampai Adzan Maghrib datang, bermain Layang - Layang hingga ejekan - ejekan lucu khas anak kecil.

Hal tersebut pada zaman ini telah direnggut oleh Globalisasi dan Teknologinya dimana sasaran utama mereka adalah anak kecil yang mana akan sangat tertarik untuk programnya. Zaman dulu anak kecil jarang sekali yang menggunakan teknologi apalagi seperti potret anak-anak yang tinggal di pulau-pulau jauh dari ibukota dan peradaban. Ia membuat Mainannya sendiri, ia membuat kesenangan dengan cara sendiri dan berbeda.

Permainan Klasik anak kecil sekarang dapat diciptakan teknologi sehingga anak-anak hanya berorientasinya tertarik pada suatu Gadget. Dimana anak akan senang jika melihat suatu gambar yang bergerak dan animasinya lucu serta bagus. Hal demikianlah yang banyak terjadi pada zaman globalisasi ini. Peran Orang Tua seharusnya sangatlah penting dalam hal menjaga tradisi ini. Ejekan - ejekan yang dilakukan anak kecil yang lucu berubah yang dahulu sering kita dengar semisal " kamu mah payah " menjadi " lo bego deh ". Lalu keluhan keluhan lucu seperti kata - kata "ah" ditambahkan imbuhan semisal "ah (nama binatang)" atau "ah, setan!". Tragis memang melihat anak kecil pada zaman globalisasi sekarang kurang lebihnya seperti yang tulisan ini dituliskan. Lalu bagaimana nanti ketika masa kecil yang seperti itu dimasa depan ? masih adakah yang seperti kita harapkan pada zaman Globalisasi ini ?

Dengan Melihat kejadian sosial seperti itu, terkadang akan sulit untuk membawa masa kecil yang membahagiakan itu di masa depan nantinya dan lagi Masa Kecil itu merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dijual.

-Shinada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun