Mohon tunggu...
Cahaya
Cahaya Mohon Tunggu... Lainnya - Dualisme Gelombang-Partikel

Penyuka pohon johar, cahaya matahari, dan jalan setapak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Ratus Ciuman

3 Juli 2017   21:11 Diperbarui: 3 Juli 2017   21:44 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Carlota Frank - Pinterest

"Jadi, bolehkah aku menciummu?"

Suara anak sekolah yang semula riuh mendadak tiba-tiba redam. Mereka serempak menoleh pada dua orang dewasa itu. Kiki buru-buru menarik tangan Mat ke luar angkot, "Jangan di depan anak-anak."

Agak jauh di belakang angkot keduanya pun berciuman. Sesaat kemudian dua orang ibu bersama tiga anak kecil menaiki angkot yang sama. Mat merasa bersyukur dengan banyaknya anak kecil itu. Sebab dengan begitu, angkot jadi cepat penuh.

Setiba di rumah, Mat terkejut dengan ramainya orang dan suara tangisan mereka. Terlebih ketika kakak perempuan ibu menghampiri dengan mata bengkak, "Kamu kemana saja, Le? Dari tadi dihubungi enggak jawab."

Dengan ragu Mat berusaha menembus kerumunan orang yang memenuhi ruang tamu sempit di rumahnya. Langkahnya gemetar, matanya mulai panas. Ibu yang seharusnya memberi ciuman ke dua ratus kini di hadapannya, terbaring dengan kain kafan menyelimuti seluruh tubuh kecuali wajah. Mat menciumi pipi, kening, hidung dan bibir.

Pada akhirnya, rekor mencium dua ratus bibir dalam waktu empat puluh delapan jam berhasil dia pecahkan. Namun hadiah uang yang Mat peroleh tidak dapat dia gunakan sebagai ongkos pengobatan melainkan untuk biaya pemakaman ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun