Mohon tunggu...
Singgah Sima Dewi
Singgah Sima Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - Plants Enthusiast

Menanam, mengakar, tumbuh, merekah dan berkembang biak dalam kebaikan sabda alam. Semoga bermanfaat 😊👌.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berdamai dengan Masalah Kulit dan Gatal-Gatal

9 Desember 2023   20:26 Diperbarui: 14 Desember 2023   18:31 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shutterstock/chomplearn via KOMPAS.com

Hari ini saya mulai bisa berdamai dengan masalah kulit dan rasa gatal yang dua tahun terakhir ini sering saya alami.

Awalnya saya merasa heran kenapa tiba-tiba saya mengalami masalah kulit dan rasa gatal yang belum  pernah saya alami dan rasakan sebelumnya.

Masalah kulit ini mulai saya alami di pertengahan tahun 2022, yang pertama kali adalah saya menyebutnya ruam merah koin, karena muncul ruam merwana merah dan bentuknya bulat seperti koin yang muncul di bagian paha, betis dan lengan, saya tidak tau apa penyebabnya. 

Ruam merah ini sebenarnya hanya flat tidak bentol dan tidak ada bintik-bintik airnya, tidak terasa gatal atau kalaupun ada rasa gatal cuma sedikit sekali rasa gatalnya, hanya saja warna merahnya membuat saya takut, karena seperti warna darah yang ingin keluar menembus kulit. 

Saya memberi tahu orangtua saya saat mengalami itu dan kemudian ayah saya memberikan saya salep kulit 88, karena kebetulan hanya salep itu yang ada di rumah. Setelah saya kasih salep, warna merahnya mulai memudar keesokan harinya, lama-lama jadi kecoklatan dan hilang dengan sendirinya.

Ruam merah pada kulit (Sumber: alodokter.com)
Ruam merah pada kulit (Sumber: alodokter.com)

Sudah sembuh dari ruam kulit, tiba-tiba tidak lama setelah itu saya mengalami masalah kulit lainnya yaitu biduran. Saya merasakan gatal-gatal yang tidak tertahankan di malam hari, tiba-tiba muncul bentol-bentol di area paha, bentuknya seperti bentol-bentol gigitan nyamuk yang tidak berwarna merah tapi jumlahnya banyak dan lama-lama bersatu membentuk pulau-pulau. 

Awal saya mengalaminya saya belum tau apa penyebabnya,  saya hanya berfikir apa mungkin itu karena nyamuk, ulat bulu, atau karena tanah atau debu dari kebon soalnya saya memang hobi ke kebon untuk menanam tanaman. Saya hanya memakai bedak Herocyn yang saya beli di apotik untuk sedikit mengurangi rasa gatalnya.

Saat itu saya belum kepikiran tentang alergi, karena dari kecil saya tidak pernah alergi makanan, udara atau yang lainnya. Saat masih kecil dua saudara laki-laki saya pernah mengalami gatal karena alergi makanan seafood seperti udang, ikan laut, dan kerang, pernah juga alergi karena kebanyakan makan telor, tetapi saya tidak pernah mengalami alergi makanan apapun.

Suatu hari saya bersama keluarga pergi berlibur ke Magelang, dimalam hari saat di hotel saya kembali merasakan gatal-gatal, bentol-bentol berpulau-pulau kembali muncul di paha saya ditambah lagi di sekitar pergelangan lengan, saya merasa sangat tidak nyaman saat itu dan saya juga tidak membawa obat, bedak gatal atau apapun, akhirnya saya hanya menahan rasa gatal itu sampai keesokan harinya rasa gatalnya mereda dengan sendirinya.

Di lain waktu saya juga kembali merasakan hal yang sama saat saya sedang berada di Jogja di tempat saudara, jam 1 malam saya terbangun karena kulit kepala saya terasa sangat gatal, saat saya pegang ternyata kulit kepala saya bentol-bentol, kemudian menjalar ke leher, punggung dan dada, untungnya saya membawa bedak Herocyn yang sudah saya siapkan untuk berjaga-jaga, keesokan harinya gatalnya hilang dengan sendirinya.

Setelah dari Jogja saya semakin kepo dengan gatal yang saya alami, kenapa berulang-ulang muncul, dan saya mulai berfikir apa yang salah dengan badan saya. Saya mulai concern untuk mencari tau apa penyebabnya. 

Menurut ciri-cirinya kemungkinan ini adalah biduran terjadi karena alergi dingin, saya memang seringnya merasa gatal di waktu-waktu malam dan di tempat-tempat yang memang saat itu sedang dingin. Untuk memastikannya, saya terus mencari tau dan selalu mengingat saat-saat gatal itu muncul lagi, apakah disaat sedang dingin atau tidak.

Semakin saya cari tau saya semakin gelisah, karena saya menemukan ternyata ada banyak orang yang akhir-akhir ini juga tiba-tiba mengalami hal serupa dengan saya, tiba-tiba setahun dua tahun terakhir ini mereka jadi sering mengalami gatal-gatal padahal sebelumnya tidak pernah. Ada yang mengaku gatal sudah setahun gak sembuh-sembuh, ada juga yang baru 4 bulanan. 

Saya semakin tambah gelisah karena orang-orang itu menyebutkan jika mereka  mulai gatal-gatal setelah vaksin covid-19, ada yang merasakannya setelah vaksin 1, ada juga yang baru merasakannya setelah vaksin 2, dan ada juga yang baru mengalaminya setelah vaksin booster. 

Saya kemudian flash back kapan saya mulai mengalami gatal-gatal ini, dan saya ingat bahwa gatal yang saya alami ini muncul pertama kali memang beberapa waktu setelah saya melakukan vaksin booster. Tapi apakah benar ini di sebabkan oleh vaksin covid atau itu hanya sekedar rumor saja?

Saya juga tidak tau, karena saya belum menemukan informasi yang pasti mengenai hal tersebut.

Beberapa waktu kemudian saya sudah tidak lagi mengalami biduran, mungkin itu karena sudah masuk musim panas kali ya. Saya merasa lega sekali karena tidak gatal-gatal lagi.

Tapi setelah menikah dan saya ikut suami saya ke Mesir tiba-tiba saya malah mengalami masalah kulit lainnya yaitu gatal-gatal karena tungau. Haaaaaiiiish sampai pada titik lelah sekali rasanya gatal-gatal terus.

Selama di Mesir kami mengalami fase pindah rumah 3 kali, 1 bulan di Hay Asyir, 4 Bulan di Hay Thamin, dan 2 bulan ini kami di Mutsallas.

Selama satu bulan saya di Hay Asyir, hampir setiap hari saya garuk-garuk karena gatal yang luar biasa saya rasakan, bentol-bentol kecil yang selalu bertambah di tangan dan betis saya setiap harinya, dan itu ternyata disebabkan oleh gigitan serangga. 

Awalnya saya terheran-heran kenapa bisa dirumah banyak serangganya, padahal tadinya ini rumah yang ditinggali bukan rumah yang kosong. Akhirnya sayapun bertahan dengan gatal-gatal itu selama sebulan. 

Bentol-bentol kecil yang lama-kelamaan menghitam dan bekasnya sangat sulit untuk hilang bahkan sampe sekarang padahal sudah 6 bulan bekasnya belum juga hilang.

Bekas Gigitan Tungau (Sumber: www.beautynesia.id)
Bekas Gigitan Tungau (Sumber: www.beautynesia.id)

Setelah dari Hay Asyir, kami pindah ke Hay Thamin untuk menggantikan teman yang sedang pulang ke Indonesia, jadi kami tempati dulu rumahnya untuk sementara selama 4 bulan. 

Di Hay Thamin ajaibnya saya tidak mengalami gatal sama sekali, saya bilang ajaib karena saking senang dan leganya saya terbebas dari gatal-gatal, tetapi saya masih harus berkutat dengan bekas gigitan serangga sebelumnya, bekasnya sangat membandel, sulit hilang dan banyak sekali di lengan dan betis saya, sudah 3 rekomendasi merek cream kulit saya gunakan tetap belum hilang juga.

Setelah dari Hay Thamin kami pindah ke Mutsallas di Mutsallas sedihnya saya kembali mengalami serangan serangga, saya kembali keheranan kenapa waktu di Hay Thamin ga ada, terus di sini ada?

Hal yang saya simpulkan sendiri mungkin karena di Hay Thamin rumahnya keramik dan tidak memakai karpet, sedangkan di sini memakai karpet sehingga lebih banyak debu yang menempel dan jadi rumah para tungau. 

Padahal sebelum rumah ini kami tempati sebelumnya juga di tempati oleh teman suami saya, dan sudah kami bersihkan dan semprot dengan semprotan anti tungau. Tungau-tungau ini kebanyakan ukurannya sangat kecil sekali dan jarang bisa dilihat, tiba-tiba udah gatal aja tanpa tau dimana hewannya.

Serangga tungau (Sumber: health.grid.id)
Serangga tungau (Sumber: health.grid.id)

Kami tinggal bersama satu rumah tapi yang mengalami gatal-gatal hanya saya, sedangkan suami saya tidak, kalaupun gatal juga jarang sekali dan tidak ada bekasnya. Saya heran kenapa tungau-tungau sukanya menggigit saya dan meninggalkan bekas yang begitu banyak, tangan dan betis saya jadi banyak skrupnya. 

Saya tanya ke beberapa teman yang juga tinggal didaerah sini, mereka juga mengalami tapi cuma satu dua saja bekasnya tidak sesering dan sebanyak saya. Salah satu teman saya bilang, "Serangga-serangga itu cuma ada pas musim panas mba, musim dingin ga ada". Ternyata benar setelah masuk musim dingin saya tidak lagi mengalami gatal karena gigitan serangga.

Suami saya bilang mungkin karena saya newbie jadi belum adaptasi dengan lingkungan. Saya rasanya sudah lelah sekali merasakan gatal-gatal sepanjang waktu sampai saya bilang ke suami saya, "Katanya si fulanah tungau-tungau itu cuma adanya di musim panas ternyata, di musim dingin ini nanti bakal gaa da, Alhamdulillah ya, tapi di musim dingin nanti pasti ganti alergi dingin". Dan benar welcome musim dingin, welcome gatal-gatal. 

Saat ini saya sudah mulai bisa berdamai dengan apa yang saya alami, hidup dengan alergi. Alergi yang sebelumnya hilang muncul hilang muncul karena di Indonesia saya tinggal di daerah panas, jadi dinginnya jarang-jarang. 

Sekarang di Mesir sedang awal musim dingin suhunya 15-20 derajat, ternyata cukup dingin untuk saya dan menjadikan tubuh saya bereaksi dan setiap hari gatal-gatal. 

Awalnya saya masih bisa menahannya dan mensiasatinya dengan memakai jaket, kupluk kepala, kaos kaki dan selimut tebal, dengan itu rasa gatalnya berkurang. Saya menahannya dan hanya memakai obat luar, minyak zaitun, atau cream-cream lain yang bisa meredakan rasa gatalnya karena saya tidak suka minum obat, dan saya berusaha menghindari obat-obatan yang diminum kecuali jamu/obat herbal. 

Meskipun saya sudah berusaha untuk membuat tubuh saya tetap hangat, tetapi saya tetap tidak bisa lepas dari aktivitas yang mengharuskan saya bersentuhan dengan air, seperti berwudhu, mandi, buang air, cuci piring, cuci baju dan lainnya. 

Saat saya bersentuhan dengan air jari-jari saya membengkak karena gatal dan bentol-bentol berpulau-pulau kembali muncul di tubuh saya. Lama-lama saya tidak kuat dan akhirnya memutuskan untuk meminum obat antihistamin Fexofenadine HCL (Fastel 180 mg), selama saya minum obat, saya terbebas dari gatal 2 sampai 3 hari namum efek dari minum obat ini saya jadi mengantuk dan jadi sering bermimpi.

Biduran karena alergi dingin (Sumber: aido.id
Biduran karena alergi dingin (Sumber: aido.id
Saya beruntung karena suami saya tidak merasa terbebani dengan saya yang hobinya gatal-gatal, dia malah merawat saya dengan baik, sebelum adanya sakhonah/pemanas air, dia beberapa kali memasak air panas untuk saya mandi, dan membantu cuci piring di malam hari saat saya sedang tidak memungkinkan untuk bersentuhan dengan air, dia juga mencarikan obat dan mencarikan solusi agar saya bisa merasa lebih baik dan sembuh.

Karena itulah sekarang saya mencoba berdamai hidup dengan alergi agar saya bisa menjalani hari-hari tetap dengan senang hati dan tidak stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun