Mohon tunggu...
Singgah Sima Dewi
Singgah Sima Dewi Mohon Tunggu... Plants Enthusiast

Menanam, mengakar, tumbuh, merekah dan berkembang biak dalam kebaikan sabda alam. Semoga bermanfaat 😊👌.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ini Episode Tersedih Serial Bakar Production : Fandra Satru Karo Papine, Nangis ning Kuburane Mami

6 Desember 2023   20:57 Diperbarui: 17 Desember 2023   21:25 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fandra di makam maminya (Sumber : Yutube Bakar Production)

Kabar bahagia bagi penonton setia serial komedi Balada Kampung Riwil (BAKAR) atas tayangnya episode 309 "Fandra Satru Karo Papine". Serial yutube episode 309 "Fandra Satru Karo Papine" ini bisa dinikmati di channel yutube Bakar Production yang telah tayang pada 30 November 2023 lalu dan menjadi episode termelow yang membuat penonton nanges banter.

Balada Kampung Riwil adalah serial drama komedi berbahasa jawa yang tayang di yutube 1-2 kali dalam seminggu. Serial komedi Bakar yang tayang di Yutube channel Bakar Production ini merupakan garapan dari sutradara Dwi Mustanto yang diproduksi sejak awal tahun 2020 [1]. Per Desember 2023 followernya sudah mencapai lebih dari 635.000 pelanggan dan ditonton lebih dari ratusan ribu kali.

Serial komedi Bakar bermula dari keprihatinan sosial seorang sineas dan sutradara ketoprak asal Kota Surakarta, Jawa Tengah, Dwi Mustanto, karena adanya pandemi covid-19 yang mengakhibatkan terhentinya berbagai kegiatan para seniman di panggung kesenian [1]. Dwi Mustanto mempunyai gagasan untuk membawa ketoprak kampung menjadi ketoprak kekinian yang mengikuti perkembangan jaman yaitu beralih dari panggung fisik ke panggung digital. Upaya mengubah format ketoprak itu juga menjadi bagian dari melestarikan tradisi Jawa. Terlebih seni ketoprak menjadi salah satu satu dari identitas Jawa [2].

Dalam serial komedi Bakar tidak ada pemeran utama. Semua pemain berperan sesuai porsi masing-masing. Siapa pun, dalam sebuah episode bisa menonjol, di episode lain bisa saja tidak menonjol [1].

Para pemain yang terlibat di dalam Serial komedi Bakar terdiri dari aktor dan aktris Ketoprak Ngampung [1]. Cerita yang ditampilkan mengangkat tema kehidupan sehari-hari di sebuah kampung kecil bernama Kampung Riwil, dengan problematika antarwarga yang dikemas secara komedis, dan selalu disisipkan nasehat-nasehat bijak.

Serial komedi Bakar episode 309 yang berdurasi 30.35 menit ini dalam 7 hari terakhir telah ditonton sebanyak 127.392 kali, episode ini menceritakan kisah sedih, tentang konflik seorang anak dengan ayahnya pasca meninggalnya sang ibu dari anak laki-laki yang bernama Fandra. Fandra adalah sang anak yang diperankan oleh Fandra Famekas. Sedangkan ayahnya bernama Pak Doel atau biasa juga dipanggil Papi Fandra yang diperankan oleh Doel Sumbing. 

Dalam cerita, Fandra adalah anak laki-laki kelas 2 SMP, putra dari Pak Doel dan Bu Mami. Pak Doel atau Papi Fandra adalah seniman musik yang merangkap sebagai bandar judi dadu. Sedangkan Mami Fandra telah meninggal beberapa waktu yang lalu. Ibu Fandra diperankan oleh Legaria Susanti, dalam cerita dikenal sebagai Bu Mami atau Mami Fandra. Mami Fandra adalah penjual gorengan yang cerewet yang setiap hari memarahi suaminya.

Legaria Susanti di dunia nyata dikabarkan telah meninggal dunia pada 4 Juni 2023 yang lalu. Legaria Susanti meninggal dunia karena sakit. Kabar meninggalnya Legaria Susanti menjadi duka yang mendalam bagi semuanya, termasuk para penonton setia serial komedi Bakar turut bersedih dan sangat merasa kehilangan, karena sosok Bu Mami yang selalu ditunggu-tunggu, sudah tidak muncul lagi di episode-episode serial komedi Bakar).

Konflik Fandra dengan Papi Fandra disebabkan oleh Fandra yang merasa ra kopen, ia merasa kalau papinya tidak menyayangi dan merawatnya dengan baik. Pasca meninggalnya Mami Fandra, perekonomian keluarga menjadi sangat sulit karena Papi Fandra tidak mempunyai penghasilan tetap dan kerjaannya hanya nongkrong santai dan gitaran, Papi Fandra hanya mengandalkan profesinya sebagai musisi kampung yang hasilnya tidak tentu dan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan ia pun tidak ada dorongan untuk bekerja atau mencari penghasilan tambahan, sehingga untuk makan setiap harinya Fandra harus nunut di tempat Pak RT. Pak RT dan Bu RT adalah orang yang sangat peduli dengan semua warga di Kampung Riwil termasuk Fandra. Pak RT dan Bu RT lah yang selama ini memberi makan dan uang saku untuk Fandra pasca meninggalnya Mami Fandra.

Suatu hari sepulang sekolah Fandra kelaparan, masih dengan seragam sekolahnya ia pergi kerumah Pak RT untuk makan seperti biasanya, tetapi Pak RT dan Bu RT sedang bepergian dan lupa memberi tahu Fandra. Akhirnya Fandra mencari papinya dan ia bertemu papinya di tempat tongkrongan, papinya sedang asyik nongkrong santai sambil memperbaiki gitar yang senarnya tiba-tiba putus. 

Karena lapar, Fandra mengajak papinya untuk makan, tetapi papinya menyuruh Fandra untuk ngutang dulu di Warung Soto Mbok Jum. Fandra tidak mau, ia merasa tidak enak hati dengan Mbok Jum karna hutang makan kemarinpun juga belum dibayar. Akhirnya Papi Fandra menyuruh Fandra untuk pulang saja makan mie instan, Fandra menolak karena kebanyakan makan mie instan efeknya tidak baik.

Fandra pergi ke kuburan maminya, di kuburan Fandra menangis, "Nek njenengan teng mriki kulo mboten mungkin keluwen mi" kata Fandra. Fandra di kuburan maminya dari sepulang sekolah sampai malam hari masih dengan seragam sekolahnya. Fandra pulang dengan sangat sedih, sampai dirumah ia masih harus bertengkar hebat dengan papinya, Papi Fandra sangat emosi dan hampir memukul anaknya.

Fandra dan Papi Doel bertengkar (Sumber : Yutube Bakar Production)
Fandra dan Papi Doel bertengkar (Sumber : Yutube Bakar Production)

Sepulang dari bepergian Pak RT dan Bu RT pulang kerumah dan menemukan Fandra menangis di depan rumah Pak RT masih dengan seragam sekolah. Setelah dimarahi papinya, Fandra meninggalkan rumah dan pergi ke rumah Pak RT. Mengetahui Pak RT dan Bu RT sudah pulang, lalu Fandra langsung memeluk erat Bu RT sambil menangis sejadi-jadinya, "Papi mboten sayang kalih kulo bu, mung mami sing sayang kalih kulo".

Fandra memeluk Bu RT (Sumber : Yutube Bakar Production)
Fandra memeluk Bu RT (Sumber : Yutube Bakar Production)

Kelihaian Fandra dalam berakting menjadi daya tarik dalam episode 309 ini, banyak penonton yang menyukai Fandra, menurut penonton wajah Fandra tidak membosankan, manis dan ganteng.

Tidak sedikit juga yang bilang Fandra punya potensi dan sangat berbakat. Fandra bisa akting, nyanyi juga main alat music, ada juga yang berharap nantinya suatu saat Fandra bisa seperti Bayu Skak yang sukses main sinetron dan film layar lebar.

"Kelangan ibu ora kopen, kelangan bapak ora Kajen", kalimat yang sangat mendalam ini dikatakan oleh Pak Kliwon saat mencoba menengahi konflik antara Fandra dan Papi Fandra, kalimat ini sangat membekas di hati penonton dan menjadi tagline yang pas untuk episode ini.

Meskipun episode kali ini adalah episode tersedih dan bikin mewek, tetapi tetap ada part-part kelakuan konyol warga Kampung Riwil yang membuat penonton tertawa sehingga serial ini tetap tidak keluar dari genrenya yaitu serial komedi. Kelakuan lucu dan polosnya Supra si bocah gokil asal Wonogokil, keruwetan Pak Bogang yang kehilangan burungnya yang bernama Bella, problematika rumah tangga Momon dan Mintul, moment Jolodot yang belum sembuh pasca sunat dan dijenguk oleh temannya yang bernama Embun dengan pertanyaan-pertanyaan kepo nya yang beruntun menjadi penyempurna komedi dalam serial ini.

Selain itu yang menjadikan episode ini menjadi begitu sangat  istimewa adalah adanya tembang-tembang macopat yang dimasukkan kedalam cerita, tembang macopat di episode ini dilantunkan dengan sangat apik dan merdu oleh Bu Siti dan Bu RT memberikan kesan romantisme jawa, dan tembang macopat ini juga sebagai bentuk nguri-uri warisan sastra jawa. Inilah yang membuat penonton memberikan apresiasi dan jempolnya untuk Mas Panggah Rudhita sebagai penulis naskah yang selalu berhasil dalam menulis cerita yang berbeda dari yang lain.

Dalam episode ini kita dapat mengambil pelajaran, seorang anak yang kehilangan ibu rasanya berat, sebisa mungkin sebagai seorang ayah harus bisa jadi ayah yang hebat sekaligus ibu untuk anak, sebagai orang tua jangan sampai menelantarkan anak, karena anak adalah titipandan amanah dari Allah SWT.

Jangan terkesan menjadi laki-laki yang tidak bertanggungjawab, menjadi orang tua yang tidak bisa ngopeni anak, sebagai orang tua kita harus menjadi orang tua sing obah, bekerja keras untuk menafkahi keluarga.

Serial komedi berbahasa jawa yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari dengan banyak pembelajaran positif, mudah dicerna dan sebagai inovasi untuk melestarikan budaya jawa ini tentu sangat layak ditonton oleh semua kalangan dan layak untuk menjadi hiburan wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk menonton setiap episodnya.

__________________

Referensi :

[1] Wikipedia, 2023 (https://id.wikipedia.org/wiki/Balada_Kampung_Riwil)

[2] Solopos, 2023 (https://soloraya.solopos.com/ketika-bakar-production-ubah-format-ketoprak-jadi-sitkom-yang-selalu-dinanti-1748640)


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun