Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... -

seorang cowok yang berusaha mengembangkan diri tapi suka tidur,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelita di Balik Senja/Satu Sisi

22 Februari 2013   11:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, di bawah jembatan, di bawah pohon Talok .

Desir angin mengiringi pekat senja yang menjadi suram, wajah-wajah pengais rezeki lalu lalang  kian riuh membahana.

Di tepi Bengawan Solo, tempat peraduanku

Gemericik air mengalir mengamini bisikku pada alam, damai

Sejenak menepikan bayang sisi

Tentang seseorang, tentang keberanianku pada kesendirian, di bawah telaga risau

Semua berbicara kepalsuan dan mimpi besar, tapi kusampaikan padamu manisnya buah kesabaran

Ilalang asyik beradu berayun mesra, sambil sesekali menyapa hadirku di sini kembali

Adalah wajar jika manusia menginginkan semua hal yang terbaik untuknya, sebuah kisah yang selalu dinaungi bahagia.

Tapi kau mengajarkanku hakekat bahagia, tentang keabadian

Menetapi jalan yang senantiasa terlandas iman

Dalam bisu kau menerimaku dengan kesederhanaan, seperti aku mencarimu yang digelayuti sepi

Bengawan Solo

Sebait sastra, ini bahasa kita

bahasa yang hanya kita pahami, dunia yang hanya kita mengerti, sebuah dimensi dengan satu tema yang telah kita sepakati, cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun