oleh
Junianto, Muhammad Rizal Alfiansyah, Weni Eka Agustiani, Mia Widiastuti, Adinda Nurkholifah, Shilfana Fitriana, Akmal fauzan Athallah
- staff dosen departemen Perikanan- Universitas Padjadjaran
- Mahasiswa Program Studi Perikanan - Universitas Padjadjaran
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, hewan-hewan yang termasuk crustacea sering dikenal dengan lobster, kepiting dan udang. udang sebagai salah satu produk perikanan memiliki sifat yang mudah busuk, maka penanganan yang baik perlu dilakukan agar mutu tetap segar pada saat dikonsumsi. Crustacea merupakan hewan yang mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labyrinth, dengan adanya alat tersebut secara fisiologis udang mampu beradaptasi untuk hidup diluar air tetapi dalam lingkungan yang lembab.Â
Crustacea Biasanya Memakai Metode Tranportasi Sistem Kering
sistem pengangkutan tanpa media air biasanya crustacea dibuat dalam kondisi tenang atau aktivitas  respirasi dan metabolisme yang rendah. pada transportasi udang sistem kering, faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kelulus hidupan udang adalah kesehatan udang, kepadatan udang dan perubahan suhu. salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan transportasi udang adalah bahan pengisi. fungsi utama bahan pengisi adalah untuk mencegah agar produk tidak bergeser dalam kemasan, menjaga lingkungan suhu rendah agar produk tetap pingsan atau imotil, dan menciptakan lingkungan udara yang memadai untuk kelangsungan hidup produk. bahan pengisi yang biasanya digunakan dalam transportasi sistem kering adalah serbuk gergaji, spon basah, jerami, dan sabut kelapa. bahan pengisi ini dipilih karena memiliki kemampuan dalam menyerap air, mempunyai sifat berongga dan mempertahankan suhu dingin lebih lama, sehingga udang akan tetap imotil.  Pengamatan suhu yang dilakukan selama 24 jam transportasi menunjukkan bahwa jerami mempunyai kemampuan yang paling tinggi dalam mempertahankan suhu.
Transportasi Sistem Kering Memiliki Bebeapa KeunggulanÂ
- transportasi sistem kering tidak memerlukan wadah transportasi yang besar
- dapat mengurangi stress, karena pengaruh cahaya, getaran, dan kebisingan
- tida terjadi kehilangan berat
- tidak megeluarkan feses dan tidak perlu media air, sehingga daya angkut lebih besar
Pemingsanan (Proses Imotilisasi)
Imotilisasi merupakan kegiatan untuk menurunkan atau menekan aktivitas metabolisme dan respirasi biota perairan menggunakan suhu rendah dan bahan antimetabolit baik buatan ataupun alami. sebelum ditransportasikan udang dipingsankan, agar udang tidak stress, dengan begitu laju pernapasan bisa dihambat, sehingga pemakaian oksigen terlarut jadi tidak terpakai dengan banyak. kondisi motil atau pingsan diperlukan agar proses meta bolisme lobster berkurang, sehingga aktivitas fisiologis, kebutuhan oksigen, dan produksi c02 lobster dalam berespirasi menjadi rendah. pemingsanan dapat dilakukan deengan berbagai cara, seperti penurunan suhu, pembiusan dengan co2 yang digelembungkan dalam air atau penggunaan 300 ppm ethylene glycol monophenyl ether (Nitibakara et al 2006)
Menyiapkan WadahÂ
wadah memegang peranan penting dalam transportasi, adanya wadah membantu mencegah dan mengurangi kerusakan, melindungi isi yang ada didalamnya, melindungi dari pencemaran dan gangguan fisik. kotak styrofoam digunakan sebagai wadah pengangkut dalam transportasi crustacea hidup untuk menghindari penetrasi panas yang dapat merubah suhu didalam kotak pengemas.Â
Daftar PustakaÂ
Nitibaskara R, Wibowo S, Uju. 2006. Penanganan dan Transportasi Ikan Hidup untuk Konsumsi. Bogor Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H