Mohon tunggu...
shilfana Fitriana
shilfana Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 044-akuakultur A

Teruslah belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Dekat Teknologi RAS untuk Perikanan Budidaya

28 Maret 2021   17:37 Diperbarui: 28 Maret 2021   17:51 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari banyaknya keluhan tentang perikanan budidaya yang tidak ramah lingkungan karena borosnya penggunaan air dan limbah dari pakan ikan, maka kementrian kelautan dan perikanan (KKP) memberikan jawaban tentang keluhan tersebut dengan menyosialisasikan teknologi recirculating aquaculture system ( RAS ).

teknologi recirculating aquaculture system ( RAS ) merupakan sistem budidaya ikan secara intensif dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus menerus ( resirkulasi air ) . teknologi RAS ini menggunakan filter fisika , filter biologi, ultra ungu ( UV ), dan oksigen generator. Ini semua digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan kondisi lingkungan ikan, mengurangi jumlah penggunaan air, dan meningkatkan tingkat hidup ikan.

Teknologi ini sudah lama sebenarnya dipakai di Norwegia dalam proses budi daya untuk menghemat air. Prinsip dasar RAS, yaitu untuk memanfaatkan air media pemeliharaan secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima.

RAS (Recirculating Aquaculture System) merupakan sistem budi daya ikan di mana air kolam disirkulasi kembali melalui proses sedemikian rupa sehingga kotoran ikan, sisa pakan serta senyawa gas beracun diolah dalam tangki pengendapan dan difiltrasi.

Setelah melalui proses tersebut, air yang mengalir kembali ke dalam kolam menjadi bersih dan tidak memiliki kandungan senyawa yang berbahaya.

Teknologi RAS adalah teknologi dengan menerapkan sistem budi daya ikan secara intensif dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan pemanfaatan air secara terus menerus (sirkulasi air).

Untuk memenuhi kebutuhan ikan konsumsi, Indonesia juga mengadopsi teknologi ini dengan biaya peralatan yang lebih murah. Dengan biaya sebesar Rp 80 juta, pembudidaya sudah dapat membiayai pemasangan teknologi RAS yang dikembangkan.

Biaya tersebut meliputi pembelian alat-alat yang digunakan seperti O2 generator, tanki filter, venturi, blower, ultraviolet dan material lainnya.

Dengan biaya tersebut, pembudidaya sudah dapat memiliki peralatan yang bisa digunakan untuk pemakaian selama enam tahun. Termasuk murah dibandingkan dengan sistem yang serupa dan didatangkan langsung dari negara lain. Pasti akan mencapai ratusan juta rupiah.

Penerapan RAS tidak memerlukan wadah yang besar. Teknologi RAS cukup dilakukan pada bak kecil berkapasitas 10 ton air.

Penerapan RAS, seperti berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun