Berbagai emosi tersebut bisa muncul akibat beberapa hal, seperti :
1. Masalah Sosial
Perilaku self-injury rentan terjadi pada orang yang sedang mengalami kesulitan hidup dan masalah sosial, misalnya menjadi korban bully atau perundungan di sekolah maupun mengalami tekanan akibat tuntutan dari orang sekitar.
Selain itu, konflik dengan keluarga, pasangan, atau teman, serta krisis identitas yang menyangkut orientasi seksual, dapat pula memicu perilaku menyakiti diri sendiri.
2. Trauma psikologis
Beragam trauma psikologis, misalnya kehilangan orang yang dicintai dan menjadi korban kekerasan emosional, fisik, atau seksual, juga bisa membuat seseorang merasa hampa, mati rasa, dan rendah diri.
Penderita akan menganggap dengan menyakiti diri sendiri bisa mengingatkan dirinya bahwa ia masih hidup dan merasakan sesuatu layaknya orang normal lainnya.
3. Gangguan mental
Self-injury juga bisa muncul sebagai gejala dari beberapa penyakit mental, seperti depresi, gangguan makan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), gangguan penyesuaian, atau gangguan kepribadian ambang.
Ciri-ciri Pelaku Self-Injury
1. Memiliki sejumlah luka di tubuhnya, seperti luka sayat di pergelangan tangan.Hal ini yang paling sering terjadi dan ditemukan di kalangan remaja bahkan dibuat konten tiktok. Memar di buku jari-jari tangan, atau luka bakar di lengan, paha dan badan.