Mohon tunggu...
Shihab Akbar
Shihab Akbar Mohon Tunggu... -

Anak pertama dari 5 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upacara Kemerdekaan di Bumi Banjarejo

17 Agustus 2015   15:18 Diperbarui: 17 Agustus 2015   15:41 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

           Sebelumnya tak afdhol jika tidak mengucapkan “Selamat HUT RI ke 70” semoga bangsa ini mampu untuk benar-benar keluar dari belenggu penjajahan baik dalam sektor ekonomi, politik, budaya dan lain-lain. Manakala itu semua terwujud bisa dipastikan Indonesia merupakan bangsa merdeka dan mandiri yang tanpa sedikitpun ada intervensi dari bangsa lain.

            Hari ini, Senin 17 Agustus 2015. Seluruh bangsa indonesia berbondong-bondong dalam sukacita menyambut indahnya serta hangatnya mentari yang muncul sebagai buah dari perjuangan para pahlawan yang tiada henti hingga sekarang kita do’akan. Sang saka merah-putih sebagai simbol keberanian dan kesucian hati rakyat Indonesia dikibarkan di seluruh penjuru tanah air dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai pulau rote, disambut dengan senyum kebanggaan, tangis keharuan dan tawa kegembiraan semua bersatu dalam alunan nada syahdu INDONESIA RAYA.

            Disini, bumi banjarejo, berjuta pasang mata bersama-sama menghadiri upacara peringatan HUT RI Ke-70. Hamparan rumput hijau yang terbentang dipenuhi pasukan putih-pengibar bendera, pasukan putih biru, pasukan almamater kuning sebagai representasi dari Universitas Kanjuruhan, pasukan almamater hijau yang merupakan wakil dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, pasukan almamater biru dari STIE, pasukan almamater hitam dari Universitas Muhammadiyah, para undangan dan juga tentara.

            Ditengah-tengah khidmatnya pelaksanaan upacara ini, muncul seorang pria baya berkaos singlet dan bercelana pendek mendekati podium inspektur upacara dengan wajah ling-lungnya, tak pelak gelak tawa dari para peserta upacara yang menyaksikannya riuh memecah kekhidmatan, dengan sigap seorang tentara menyeret pria ini kepinggiran lapangan. Disinyalir pria ini agak terganggu jiwanya karena tak malu-malu lagi nyelonong menuju podium. Walaupun sempat ada kejadian unik serta konyol tersebut namun upacara hari ini berlangsung dengan lancar.

Semoga dengan upacara yang tadi dilaksanakan mampu memotivasi anak bangsa untuk kembali mengingat perjuangan dari para pahlawan terdahulu untuk kemudian ikut serta berjuang untuk kemajuan bangsa tercinta ini di masa mendatang....

DIRGAHAYU INDONESIAKU... ANUGERAH TERINDAH DARI TUHANKU.... :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun