Rona merekah mentari dan nafas pagi
Terimakasih, Tuhan. Kau beri aku nyawa pagi ini
Meski mungkin kau kecewa,
Banyak hal tak berubah dan tetap sama
Bahkan mungkin, tercekat lidahku berulang kali,
Saat aku coba menjauh dari masa lampau melalui kata.
Apa yang menyedihkan saat diingat benak?
Pun dibayang kecewa sungguh berat dirasakan?
Teman pergi satu demi satu beranjak
Kawan berhambur, menjejak masing-masing jalan
Tapi memang begitu kata manusia.
Makin dewasa mungkin makin sunyi hidupnya.
Namun, ada satu yang tak pernah ku ikhlas.
Yang dulu hangat dan dekat, kini senyumpun tak berbalas.
-Enchip-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!