Satu manusia dengan lainnnya
Harusnya selayak ransum hangat yang penuh cinta
Saling melengkapi meski sederhana
Dibagi rata, satu-persatu ke sudut meja
Bukan kacu yang hanya terselip di saku
Dicari saat sepasang mata mulai basah
Digenggam erat hanya beberapa waktu
Lalu diasingkan saat sepasang mata itu mulai cerah
Betapapun kacu itu penuh motif bunga yang indah
Betapapun penuh wangi parfum yang mewah
Betapapun,
Sepotong kacu mampu menyeka air mata
Kacu, tetaplah kacu
Yang tetap terasing saat terdengar  tawa renyah
Dan terlupa saat bahagia nyaris membuncah
Tapi
Dicari saat berurusan dengan duka, susah, dan air mata.
Jadi,
Manusia bukan kacu.
Sebenarnya, bukan pula seperti ransum.
Lalu, kau tahu apa yang salah?
10 April 2020
21.54 WIB
Enchip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H