Mohon tunggu...
Shifa Lubna Hunaina
Shifa Lubna Hunaina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Shifa Lubna Hunaina Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung - S1Psokologi Islam - tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Baden Powell

1 Desember 2022   17:12 Diperbarui: 1 Desember 2022   17:20 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi Baden Powell

 

Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell adalah bapak pandu dunia. Ia mendirikan gerakan kepanduan pada  tanggal 25 Juli 1908 dimulai dari menguji karyanya dengan mengadakan kemah selama 8 hari di Pulau Brownsea, Inggris di ikuti 22 anak laki-laki yang memiliki karakter berbeda. Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell ini biasa disebut dengan BP atau Baden Powell. 

Ia lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857. Ayahnya bernama Proff. Domine Baden Powell, yang berprofesi sebagai dosen besar Geometri di Universitas Oxford Inggris. Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth putri dari Admiral Kerajaan Inggris. Baden Powell memiliki sembilan saudara yaitu diantaranya: Warrington, George, Agustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.

Baden Powell sejak kecil dituntut untuk hidup mandiri. Karena saat ia berusia tiga tahun ayahnya meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 1860. Ia dibesarkan serta dididik oleh ibu dan saudara-saudaranya hingga menurut Baden Powell peran ibu sangat penting. Ia pernah mengungkapkan dengan kalimat "Rahasia kesuksesan saya adalah ibu saya". 

Pada tahun 1870 Baden Powell masuk ke Charterhouse Scool di sana ia sangat pandai dan juga mengikuti berbagai ekstra seperti marching band, klub menembak, teater, kipper, melukis dan menggambar. Berkat prestasinya dan juga sebagai siswa yang aktif dalam kegiatan ekstra maka Baden Powell mendapatkan biaya siswa dari sekolahnya.

Usia 19 tahun Baden Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran yang dibantu oleh pamanya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Rayon Military Academy di Woolwich. Berkat usaha dan bantuan dari pamanya Baden Powell lulus dari akademik militer dan ditempatkan di Negara India. 

Di sana ia bergabung dengan pasukan Hussars pada tahun 1879 dan ditugaskan sebagai perwira staff dan pasukan kerajaan. Akan tetapi adanya Perang Boer Baden Powell diganti tugas menjadi kolonel pasukan berkuda dan juga pengawal untuk mempertahankan kota Mafikeng. Berkat keberanian dan pengabdiannya mempertahankan kota Mafikeng dari serangan musuh akhirnya Baden Powell naik jabatan menjadi mayor jenderal.

Baden Powell selama bertugas menjadi tentara, ia juga menulis pengalaman-pengalamanya menjadi sebuah buku yang berjudul Scouting For Boys. Kemudian buku tersebut ia terbitkan di seluruh dataran Eropa hingga Negeri jajahan. Tanpa diduga, buku tersebut banyak yang menyukai sampai-sampai William Alexander Smith, seorang pendiri organisasi pemuda menemui Baden Powell dan menyarankan untuk mencetak ulang. Baden Powellpun menyetujuinya akan tetapi buku tersebut direvisi ulang agar cocok dibaca untuk kalangan remaja.

 Setelah menerbitkan buku yang ke-2 kalinya Baden Powell ingin meneliti lebih lanjut ia pun mengadakan perkemahan yang diikuti 22 laki-laki dengan karakter yang berbeda. Agenda tersebut diberi nama The Boys Scouts dan juga sebagai awal mula berdirinya gerakan kepanduan pada tahun 1908. Pada tahun 1910 Baden Powell memutuskan mengakhiri karirnya di dunia militer dengan pangkat terkahir Letnan Jenderal. Ia memilih fokus pada pengembangan gerakan kepanduan atau pendidikan pramuka.

Pada tahun 1912 Baden Powell dibantu oleh adiknya yang bernama Agnes untuk mendirikan organisasi pramuka bagi kaum wanita yang bernama The Gril Guides. Mulai dari itu organisasi pramuka dikenal di kalangan Eropa. Negara yang memiliki organisasi pramuka pada saat itu diantaranya: Finlandia, Denmark, Argentina, Prancis, Jerman, Yunani, Meksiko, India, Belanda, Rusia, Norwegia, Singapura, Amerika Serikat, dan Swedia. Kemudia Baden Powell keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai Negara. Akan tetapi ia bertemu seorang gadis yang cantik yang bernama Olive St. Clair Soames, lalu ia menikah dan dikarunia tiga orang anak yang bernama: Peter, Heather, Betty.

Pada tahun 1920 diadakan olimpiade yang bertempatan di London Inggris dan didatangi para pandu dari berbagai Negara. Acara ini dinamakan jambore yang pertama kalinya. Setelah selesai acara ini bertepatan pada tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat menjadi Chief Scout Of The World atau bapak pandu sedunia. Pada tahun 1922 Baden Powell menciptakan buku baru yang berjudul Rovering To Success, buku ini menceritakan tentang seorang pria muda yang harus mendayung-dayung ke pantai untuk berbahagia. Maksunya kita sebagai pemuda apabila ingin mencapai kebebahagian, kita harus kerja keras berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengapai yang kita inginkan.

Setelah keberhasilanya dalam melaksanakan kegiatan Jambore yang pertama kali, Baden Powell dan para pandu dari berbagai Negara menyepakati untuk mengadakan Jambore berikutnya. Adapun data Negara yang pernah menyelengarakan Jambore:

  • Jambore I Dunia tahun1920: (Olimpyade) Kensington, London, Inggris yang mengikuti 8.000 orang.
  • Jambore II Dunia tahun1924: Ermelunden, Demark yang mengikuti 4.549 orang.
  • Jambore III Dunia tahun1929: Birkenhead, Inggris yang mengikuti 30.000 orang.
  • Jambore IV Dunia tahun1933: Godollo, Hungaria yang mengikuti 25.729 orang.
  • Jambore V Dunia tahun1937: Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda yang mengikuti 28.750 orang.
  • Jambore VI Dunia tahun1947: Moisson, Prancis yang mengikuti 24.152 orang.
  • Jambore VII Dunia tahun1951: Bad Ischl, Austria yang mengikuti 12.884 orang.
  • Jambore VIII Dunia tahun1955: Niagara-on-the-Lake, Kanada yang mengikuti 11.139 orang.
  • Jambore IX Dunia tahun1957: Sutton Park, Inggris yang mengikuti 30.000 orang.
  • Jambore X Dunia tahun1959: Los Banos, Laguna, Filipina yang mengikuti 12.203 orang.
  • Jambore XI Dunia tahun1963: Marathon, Greece yang mengikuti 14.000 orang.
  • Jambore XII Dunia tahun1967: Farragut State Park, Amerika serikat yang mengikuti 12.011 orang.
  • Jambore XIII Dunia tahun1971: Fujinomiya, Jepang yang mengikuti 23.758 orang.
  •  Jambore XIV Dunia tahun1975: Lillehammer, Norwegia yang mengikuti 17.259 orang.
  •  Jambore XV Dunia tahun1979: Neyshabur, Iran (dibatalkan).
  • Jambore XV Dunia tahun1983: Calgary, Kanada yang mengikuti 14.752 orang.
  • Jambore XVI Dunia tahun1987-1988: Sydney, Australia yang mengikuti 14.434 orang.
  • Jambore XVII Dunia tahun1991: Gunung Seorak, Korea Selatan yang mengikuti 20.000 orang.
  • Jambore XVIII Dunia tahun1995: Flevoland, Belanda yang mengikuti 28.960 orang.
  • Jambore XIX Dunia tahun1998-1999: Picarquin, Chili yang mengikuti 31.000 orang.
  • Jambore XX Dunia tahun 2002-2003: Sattahip, Thailand yang mengikuti 24.000 orang.
  • Jambore XXI Dunia tahun 2007: Hylands Park, Inggris yang mengikuti 38.074 orang.
  • Jambore XXII Dunia tahun 2011: Rinkaby, Swedia yang mengikuti 40.061 orang.
  • Jambore XXIII Dunia tahun 2015: Kirarahama, Jepang.

           

 Selain megadakan Jambore Baden Powell juga membagi tingkatan pramuka menjadi 3 golongan:

  • Tingkatan pramuka Siaga, dikelompokan pada usia 7-10 tahun. Tingkat ini dibagi menjadi 3 yaitu: Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
  • Tingkatan pramuka Penggalang, dikelompokan pada usia 11-15tahun. Tingkat ini dibagi menjadi 3 yaitu: Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
  •  Tingkatan pramuka Penegak, dikelompokan pada usia 16-20 tahun. Tingkat ini dibagi menjadi 2 yaitu: Penegak Bantara, Penegak Laksana.
  • Tingkatan pramuka Pandega, dikelompokan pada usia 21-25 tahun. Tingkatan ini biasa disebut dengan Senior Rover dan Remaja Madya.

Sejalannya waktu pada tahun 1939 Baden Powell memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya bersama istrinya. Pada saat itu juga Baden Powell sakit dan kondisi kesehatannya menurun. Hingga Baden Powell wafat pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya.

 

 

 

Biodata : 

Nama               : Shifa Lubna Hunaina

TTL                 : Blitar, 06 Juni 2003

Pendidikan      : S-1 Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah

  Tulungagung

                        Jurusan            : Psikologi Islam

Instagram        : @shflbn_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun