Penulis :
- Naufal Nashshar Jajuli
- Shifa Audrey Avianti Setiawanto
Minggu, 8 November 2020 18.55 WIB
JAKARTA - Hani Wardah perempuan kelahiran Tulungagung 9 Oktober tahun 1999, Menjadi salah satu pelajar yang mendapat Beasiswa saat mengikuti pelatihan catur tingkat Provinsi di Jawa Timur dan berkesempatan menjadi binaan Beasiswa Universitas Gunadarma.
Awal mula Hani mendapatkan beasiswa, ketika pimpinan olahraga catur di Universitas Gunadarma sedang meninjau atlet baru di bawah 10 tahun khusus wanita di daerah Jawa Timur. Saat itu Hani bersama 5 orang teman nya terpilih dan berkesempatan melanjutkan pendidikan sejak SMP hingga kuliah melalui beasiswa Universitas Gunadarma.
Sempat ada kekhawatiran dari orangtua Hani, di karenakan jarak dan waktu yang membuat kedua orangtua nya ragu melepas anaknya ke Jakarta.
“Awalnya sih, pasti ragu ya, apalagi orang tua, ibaratnya jauh kan dari Jawa Timur. Cuman, mungkin karena orang tua juga mendukung, jadi semakin yakin sih. Karena, kalau kita ga nyoba kita ga bakalan tau nantinya kaya gimana, dan akhirnya ya alhamdulillah kelas 5 SD merantau ke Jakarta karena beasiswa catur dan alhamdulillah sampai sekarang, insyaAllah sampai S1.” Ujar Hani.
Ketertarikan Hani di bidang olahraga catur sudah muncul sejak dia umur 7 tahun, rasa penasaran Hani dengan permainan catur berawal saat ia melihat sang ayah yang senang bermain catur di rumah. Dari situ Hani mulai tertarik dan meminta sang ayah untuk mengajari nya permainan catur.
Satu tahun setelah nya Hani mengikuti pertandingan catur tingkat SD se-kabupaten yang di mana hanya Hani peserta perempuan yang mengikuti petandingan tersebut.
”Mulai kelas 3 SD baru ikut pertandingan catur tingkat SD se-kabupaten. Kelas 3 SD itu kalah, karena saat itu jarang ada pemain catur wanita, saat itu semua pemain laki-laki semua, jadi aku kalah.” Ucap Hani dalam wawancara.
Saat kelas 4 SD Hani kembali mengikuti pertandingan di tingkat provinsi. Pertandingan tersebut membuat Hani mencetak Prestasi pertamanya dengan masuk 10 besar untuk tingkat provinsi di Pacitan, Jawa Timur.
Meskipun saat ini masih berstatus Mahasiswa, Hani dapat membagi waktu antara belajar dan berlatih catur. Sejak sekolah Hani mulai membagi waktunya dengan berlatih di sore hari hingga malam hari, setelah latihan Hani menyempatkan diri untuk belajar sejenak. Hingga saat ini Hani selalu memanfaatkan waktu senggangnya dengan belajar atau sekedar me-review pelajarannya.
Berkat ketekunannya di bidang olahraga catur ini, Hani kembali mecetak prestasi terbarunya dengan memperoleh ranking 50 untuk Kategori Perorangan di Kejuaraan Catur Nasional ITB pada 16-17 Februari 2019, yang diselenggarakan oleh Persatuan Catur Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Dengan prestasi tersebut, Hani beserta rekan-rekannya dari Tim Catur Universitas Gunadarma, berhasil mengharumkan Universitas Gunadarma di mata publik.
Perempuan kelahiran Tulungagung, 1999 ini sudah berada di tingkat FIDE atau tingkat Federation. Kedepan nya Hani ingin meningkatkan skill nya ke tingkat Grand Master tingkat international, dengan mengikuti berbagai macam perlombaan catur tingkat nasional maupun internasional.
“Buat teman-teman yang mungkin tertarik di bidang olahraga catur. Jangan sepelein olahraga kecil ini. Karena olahraga catur kan mungkin buat sebagian orang hanya buat hura-hura aja, siapa tahu kalau kalian mau nekunin lebih lanjut, latihan setiap hari, ikut pertandingan dimana pun itu, ikutin aja. Siapa tahu kalian itu salah satu yang beruntung, buat olahraga catur itu menjadi prestasi buat kalian, menjunjung tinggi nama kalian dan keluarga dan semuanya, sekolah maupun Universitas. olahraga apa pun ga cuma di bidang catur ya, kalau misalkan di bidang catur ya latihan, latihan, dan latihan, kalau misalkan di olahraga lain, tetep latihan dan kembangin aja siapa tahu ada jalannya” Motivasi Hani kepada teman-teman yang tertarik dengan bidang olahraga catur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H