A. Pendidikan dan Masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari akar kata mendidik, sedangkan padegogik, yang berarti “ilmu membimbing anak”, adalah kata Yunani untuk pendidikan. Artinya, mengajarkan akhlak dan kecerdasan hati melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Proses transformasi individu atau kelompok menjadi manusia dewasa melalui pendidikan, pelatihan, proses perilaku, dan teknik pengasuhan disebut sebagai pendidikan.
Pendidikan melayani tiga tujuan berikut:
- Mengembangkan wawasan siswa dan lingkungan alamnya sehingga berkembang keterampilan membaca (analitis) dan berkembangnya kreativitas dan produktivitas.
- Memelihara nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman hidupnya agar eksistensinya menjadi lebih bermakna, baik secara pribadi maupun sosial.
- Ini membuka pintu pengetahuan dan keterampilan yang sangat berguna untuk kelangsungan hidup pribadi dan sosial dan kemajuan hidup.
Jelas dari temuan dan analisis bahwa pendidikan bertujuan untuk mengajarkan anak-anak bagaimana berinteraksi dengan alam sejak lahir sampai mereka mencapai kematangan fisik dan mental. Ada dua aspek penting dalam pendidikan: proses mental (berpikir) dan emosional (perasaan). di mana kegiatan pendidikan dilakukan mendefinisikan mereka: Sekolah, pendidikan informal (keluarga), dan pendidikan non-formal (masyarakat) adalah semua jenis pendidikan.Hakikat pendidikan sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Anggota masyarakat yang lebih muda harus diajarkan tentang nilai-nilai, perilaku lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan agar masyarakat tetap eksis. Setiap masyarakat harus sadar akan budaya dan budayanya. proses adaptasi, masing-masing dengan gayanya sendiri yang berbeda. Akibatnya, pendidikan dapat dilihat sebagai proses sosial.
Bagi masyarakat, lembaga pendidikan merupakan sistem terbuka. Karena ini adalah sistem terbuka, jelas bahwa ia tidak dapat mengisolasi dirinya sendiri, dan penting untuk mengakui keberadaan komunitas dan gagasan, persyaratan, dan nilai mereka. keberadaan komunitas Di satu sisi, lembaga pendidikan pada akhirnya adalah orang dewasa yang membentuk proses pendidikan. Karena masyarakat lokal serta lembaga pendidikan berperan aktif, maka lembaga pendidikan harus mampu memberikan layanan berkualitas tinggi sesuai dengan fungsinya.
masyarakat, berasal dari bahasa Latin socius, yang berarti (teman). Istilah komunitas berasal dari bahasa Arab syarakah, yang berarti (bergabung, bergabung). Masyarakat, secara ilmiah, adalah sekelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Entitas manusia dapat memiliki infrastruktur yang memungkinkan warga untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam definisi lain, masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan manusia yang berinteraksi menurut sistem konvensi tertentu yang diikat oleh rasa identitas bersama yang berkelanjutan. Kontinuitas adalah kesatuan masyarakat dengan empat ciri:
- Interaksi antar warga-warganya,
- Adat istiadat,
- Kontinuitas waktu,
- Rasa identitas kuat yang mengikat
Hubungan antara pendidikan dan masyarakat Persyaratan pendidikan di sekolah dan masyarakat terkait secara rasional, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Kebutuhan masyarakat dan fungsi pendidikan yang bersifat positif dan harmonis terhadap sekolah selaras.
- Perumusan komitmen antara sekolah sebagai pelayanan dan masyarakat sebagai tatanan akan menentukan ketepatan sasaran atau target pendidikan yang ditangani oleh lembaga prasekolah.
- Keberhasilan pelaksanaan peran sekolah sebagai pelayan ketertiban masyarakat akan dipengaruhi oleh tujuan antara keduanya berupa perhatian, penghargaan, dan tunjangan lainnya seperti dana dan fasilitas yang memberikan arti signifikan bagi keberadaan dan produk sekolah.
Meningkatkan mutu kinerja sekolah secara efektif, efisien dan produktif yang ditandai dengan peningkatan mutu proses pendidikan di sekolah melalui hubungan sekolah-masyarakat yang konstruktif dan menghasilkan lulusan yang diharapkan berhasil di masa yang akan datang. Agar calon mahasiswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi, hidup nyaman di masyarakat, dan belajar dengan semangat, lulusan yang berkualitas harus berasal dari proses pembelajaran yang berkualitas.
B. FUNGSI SEKOLAH BAGI MASYARAKAT
Menurut Purwanto, sekolah adalah lembaga sosial yang memberikan pendidikan kepada anggota masyarakat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan terpenting kedua setelah keluarga, dan juga membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya. Lembaga pendidikan yang paling representatif secara teoritis adalah sekolah. Alasannya sederhana. Semua lembaga pendidikan, mulai dari mata pelajaran, guru, siswa, sistem dan metode pendidikan hingga tempat belajar, dirancang untuk tujuan pendidikan. Sekolah adalah lembaga pendidikan sejati. Rekayasa berupa kurikulum dan kurikulum siswa, jenjang, metode pengajaran, aturan dan prosedur sekolah, fasilitas pembelajaran, dan meluas ke gedung-gedung tempat pembelajaran direncanakan dan dirancang untuk keberhasilan proses pendidikan.Fungsi sekolah secara umum ditentukan dari penampakan yang nyata terhadap kurikulim yang diaplikasikan. Oleh karena itu dalam budaya yang komplek dengan system nilai nilai pluralisme, sulit untuk menanamkan funngsi central yang menyatu.
Fungsi sekolah yang ditemukan oleh S. Nasution sebagai berikut :
1. mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
anak yang telah menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sebagi mata pencaharian atau setidaknya mempunyai dasar mencari nafkah.makin tinggi pendidkanya makin besar harapan tuntuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
2. Sekolah memberikan keterampilan dasar
Orang yang sekolah setidaknya pandai membaca, berhitung dan menulis, yang diperlukan untuk menghadapi masyarakat yang semakin modern.
3. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib
Orang tua mengharapkan anak anaknya mempunyai nasip yang lebih baik karena itu merusaha untuk mentekolahkan anaknya jika mungkin sampai memperoleh gelar dari suatu perguruan tinggi.
Belajar adalah fokus utama pendidikan, yang merupakan esensi dari sekolah. Akibatnya, tujuan utama sekolah adalah agar setiap siswa lulus bukan sebagai pekerja yang siap bekerja di industri, melainkan sebagai pribadi yang siap berkarakter dan belajar di depan. di luar kotak dapat membantu perubahan modern dengan baik, tetapi seseorang yang terbuka dan visioner dapat melakukannya.Paulo Freire, seorang pendidik modern, menegaskan bahwa pendidikan sekolah tidak memiliki motivasi politik tertentu.Sekolah yang ideal, menurut Freire, adalah sekolah yang dapat menciptakan "suasana" pendidikan atau sekolah yang dikembangkan berdasarkan progresivitas. Yaitu, menerangi, tanpa mengindoktrinasi, sejarah kebebasan akademik dan terus-menerus melakukan penyesuaian dan kemajuan budaya dan kemandirian. kemajuan. Sekolah ini mampu menciptakan "suasana" pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan di sekolah harus inklusif, antusias, dan meningkatkan kualitas siswa. Dalam rangka pengembangan pendidikan dan pelayanan pendidikan yang bermutu, visi pendidikan di sekolah terwujud.Layanan tersebut mampu mendorong peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta aktualisasi diri dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Visi ini merupakan sekolah yang sangat penting. untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia.
Melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/V/2002 tanggal 14 Juni 2004 tentang Akreditasi Sekolah, Republik Indonesia mengeluarkan sejumlah peraturan untuk mengukur standarisasi mutu sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah.khususnya kurikulum, metode belajar mengajar, manajemen, organisasi dan lembaga sekolah, sarana dan prasarana, personel, keuangan, siswa, peran serta masyarakat, serta lingkungan dan budaya sekolah.
c. PENDIDIKAN DALAM PEMBAHARUAN MASYARAKAT
Indonesia adalah anggota masyarakat internasional negara-negara berkembang dan berkembang. Setiap aspek kehidupan telah berubah sebagai akibat dari perkembangan ini. Pergeseran sosial telah terjadi sebagai akibat dari perubahan yang cepat dan mendalam, yang harus bertepatan dengan transformasi pengetahuan dan teknologi. Akibatnya, perubahan sosial tidak dapat dihindari karena tidak ada masyarakat yang statis. Tilaar menegaskan bahwa ada tiga pendorong utama perubahan sosial. perlunya demokratisasi, kemajuan teknologi, dan globalisasi.
Pertama, masyarakat internasional merupakan masyarakat tanpa batas yang harus dan memang saling mempengaruhi, sehingga demokratisasi menjadi sangat penting. Keinginan masyarakat untuk menegakkan hak asasi manusia dan menjalani kehidupan yang layak adalah kekuatan pendorong di balik perlunya demokratisasi.Kedua, perubahan sosial secara signifikan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Ini menekankan kebutuhan manusia untuk bertindak lebih cepat dan memenuhi semua kebutuhan mereka.Selain itu, kecenderungan manusia untuk memperoleh pengetahuan yang lebih besar mendukung kemajuan ini. Ketiga, globalisasi secara signifikan mempengaruhi perubahan. Mengingat bahwa hubungan akan semakin dekat dan kompetitif. Mereka yang tidak mampu membendung arus globalisasi akan hanyut, sedangkan mereka yang mampu mengambil keuntungan darinya akan diuntungkan.
Tidak diragukan lagi ada manfaat dan kerugian dari perubahan ini. Akibatnya, sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana menangani perubahan sosial saat ini dengan cara yang membuatnya lebih menguntungkan daripada merugikan.Secara alami, pendidikan memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan ini. Pendidikan memberikan pedoman untuk beradaptasi dengan perubahan.Jika pendidikan menjadi pilar utama perubahan ini, kita akan merasakan bahwa perubahan itu akan berhasil dan dapat dijadikan landasan untuk mencapai pembangunan bagi seluruh bangsa Indonesia.Oleh karena itu, seharusnya Selain bidang lain, pendidikan tinggi juga perlu diperhatikan, karena dengan pendidikan yang baik, otomatis bidang lain berkembang. Nurcholish Madjid menyarankan harus ada pemimpin dengan kesadaran pendidikan yang tinggi agar pendidikan benar-benar menjadi agen perubahan sosial di tengah perubahan global saat ini.
D. PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT
- PENGARUH KE SHALIHAN ORANG TUA
Anak-anak dipengaruhi oleh kesalehan orang tua. Kisah Nabi Qidir yang membangun tembok tanpa meminta keseimbangan, memberikan bukti pengaruh ini. Musa kemudian bertanya mengapa Qidir tidak menginginkan hadiah: tentang dinding rumah dua panti asuhan.di kota, di mana keduanya adalah harta karun. Ayah adalah orang-orang yang saleh, tetapi Tuhanmu ingin mereka menjadi dewasa dan mencapai perolehannya. Aku telah mengeluarkan tabunganku sebagai berkah dari Tuhanmu.Saya tidak melakukannya atas kemauan saya sendiri. Tindakan apa pun yang tidak dapat Anda tahan akan berakhir.al-Kahfi/18:82] Ibn Kathir menafsirkan pernyataan Allah Aza wa Jalla, "Dan orang tuanya benar," sebagai berikut: dunia. Menurut Quran dan As-Sunnah , orang tua mereka akan puas dan bahagia setelah kebangkitan mereka di surga sebagai hasil dari syafaat mereka.
- MENCERMATI PENGARUH LINGKUNGAN
Sikap dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, terutama pada anak-anak dan generasi muda.100 pembunuhan pun akhirnya dilakukan oleh 99-life killer.Agar seorang pembunuh benar-benar bertobat dan terbebas dari jebakan gelap dosa, Salah seorang ulama menyarankan agar dia meninggalkan lingkungan tempat tinggalnya saat ini dan pindah ke tempat orang-orang baik selalu menyembah Allah, karunia dan nikmat Allah yang harus dilindungi dari pencemaran lingkungan.
Akibatnya, adalah tanggung jawab orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh sosial dan lingkungan yang negatif dan untuk mendidik mereka sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Penting untuk menemukan tempat tinggal yang baik dan teman-teman yang baik. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan memegang peranan dan pengaruh penting dalam pengasuhan anak. Rumah merupakan tempat pertama anak tumbuh dan berkembang, baik fisik maupun mental.
Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk aquida, mental, spiritual, kepribadian, dan cara berpikir anaknya.Apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita pada saat itu akan tetap membekas di benak mereka selama sisa hidup mereka dan tidak akan mudah hilang atau diubah sampai taraf tertentu derajatnya pada tingkat hewan Orang yang semangat menunaikan misi dan kewajiban agamanya Sebagai pendidik, mereka harus mencontoh karakter Nabi Salalah Alaihiwa Salam dalam semua aspek kehidupan serta dalam setiap prosedur pendidikan. Bekerja sama dengan ulama dan individu saleh dan mendorong siswa untuk meniru Salafi dan Shalih.Pendidik juga harus memahami dampak negatif yang ditimbulkan oleh kelalaian orang tua. Selain itu, kita harus menyadari pengaruh potensial pada pendidikan anak: lingkungan di rumah, sekolah, media (baik cetak maupun digital), teman bermain, teman, dan alat bantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H