Mohon tunggu...
shidqiyah
shidqiyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Modin dengan Segudang Profesi

28 April 2019   17:48 Diperbarui: 28 April 2019   17:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad, yang memiliki nama lengkap Muhammad Subkhan berprofesi sebagai seorang modin di Desa Troso Pecangaan Jepara. Ia lahir di Jepara, 13 Desember 1970, anak ke-3 dari pasangan KH.Ahmad Fadhli dan HJ. Siti Salmah.


Dari riwayat pendidikannya, beliau telah menyelesaikan jenjang Sekolah Menengah Atas di Wali Songo Pecangaan Jepara tahun 1989, kemudian lanjut mondok di pesantren Al-Qomariyah Jekulo Kudus dan beberapa tahun setelahnya pindah di Pesantren Balekambang.


Pada tanggal 1 November 1995 beliau mempersunting wanita yang bernama Yustina,  dan sekarang sudah mempunyai 4 orang anak.

Awal mula setelah menikah beliau bekerja sebagai petani dan menenun sampai akhirnya pada tahun 2003 Muhammad Subkhan diangkat menjadi Moden yang bertugas untuk menikahkan orang dan mengurus jenazah apabila ada orang meninggal. Sehari-hari beliau ngantor di Balai Desa guna memenuhi tugas sebagai seorang Moden.


Pria yang akrab dipanggil pak Bekan ini  Tidak hanya berprofesi sebagai moden saja, beliau juga menjadi guru Madrasah Diniah di Matholi'ul Huda Troso, mata pelajaran yang diampu ialah ke-NU-an, Nahwu, dan Bahasa Arab.  Disela-sela kesibukannya menjadi moden dan mengajar pak Bekan juga masih menyempatkan waktu untuk bercocok tanam di Sawah dan menenun yang merupakan pekerjaannya sebelum diangkat menjadi seorang Modin.


Namun, walaupun di sibukkan waktu menjadi modin,  mengajar,  dan kegiatan lainnya yang padat ia masih tetap meluangkan waktu untuk mengajar mengaji anak-anak di kampung yang dilaksanakan setiap habis jama'ah sholat maghrib.  kegiatan belajar mengaji dilakukan di Musholla yang tidak jauh dari rumahnya.


Meskipun banyak profesi yang Pak Bekan geluti,  ia tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan sederhana. Beliau selalu meluangkan waktu beliau untuk bisa berkumpul bersama keluarga untuk berbagi cerita dan bercanda. Beliau tak pernah meminta hal lebih dan beliau selalu menerima semua yang terjadi dikehidupan ini dengan keikhlasan.


Dari kegigihan dan kerja keras yang pak Bekan jalani, ia sekarang mampu menyekolahkan 3 orang anaknya, 2 dibangku kuliah, 1 di Madrasah Ibtidaiyah, 1 anaknya yang lain masih balita. Di usia yang tak muda lagi beliau berharap kelak anak-anaknya akan menjadi orang-orang yang berhasil, mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, keluarganya semakin harmonis dan mempersiapkan bekal di akhirat dengan terus beribadah kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun