Mohon tunggu...
Erick Purnama Shidiq
Erick Purnama Shidiq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Laki-laki, lahir di kota kembang. Saat ini berdomisili di Tangerang, bersama ibu dan keluarga kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arti Sebuah Kesedihan

16 November 2012   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:13 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah ada diantara kita yang tidak pernah merasakan kesedihan?

Ketika seseorang ditanya dengan pertanyaan di atas, sudah pasti ia akan menjawab dengan sangat yakin bahwa  tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah merasakan kesedihan dalam hidupnya. Semua orang yang hidup pastilah pernah merasakan sebuah kesedihan. Karena rasa sedih yang sudah tertanam pada setiap makhluk merupakan fitrah yang diberikan Allah.

Kita tidak bisa sembunyi atau bahkan lari. Yang harus kita lakukan adalah mengahadapinya dengan ketabahan, kebranian, dan bertafakur akan hikmah yang bisa dipetik. Sehingga semua kesedihan yang menerpa akan menjadikan pribadi yang tangguh dan penyabar. Karena Allah memberikan atau menciptakan segala sesuatu tidak dengan sia-sia melainkan dengan maksud dan tujuannya.

Memang harus disadari bahwa dalam menjalani kehidupan ini disamping merasakan kebahagiaan juga pastinya akan menyisakan episode yang tidak menyenangkan. Setiap dari kita tentunya sangat tidak menginginkan episode yang tidak menyenangkan tersebut. walaupun demikian hal yang tidak menyenangkan merupakan fase yang harus dihadapi.  Karena mau tidak mau kita akan menghadapi berbagai macam cobaan berupa kesulitan, mulai dari  yang ringan hingga yang berat, dari yang sederhana hingga yang rumit, bahkan dari yang sebentar hingga yang lama. Itu semua adalah bagian yang harus dijalani.

Kesedihan atau hazan dalam bahasa Arab, di dalam Al Quran tidak pernah disebut kecuali dalam konteks larangan. Islam sangat mengutamakan suasana jiwa yang gembira yang terpantul lewat wajah yang ceria, gelora semangat serta optimis memandang kehidupan. Seperti firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 139:

”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Dalam surat At Taubat ayat 40 Allah juga melarang hambanya untuk bersedih.

"Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita."

Semua ayat di atas menganjurkan kita agar menjauhi situasi yang dapat menjadikan kita bersedih. Karena sedih merupakan perwujudan dari kondisi hati yang labil, beubah-ubah, yang tidak ada gunanya bagi hati. Sehingga sangat rentan bagi manusia untuk melakukan hal yang di luar akal sehatnya.

Sementara itu, di sisi lain setan akan bergembira karena dapat dengan mudah mempengaruhi seseorang dikala hatinya sedang labil dan terombang-ambing oleh perasaannya sendiri. Dan Jika kita berada dalam kondisi yang seperti itu, maka setan pasti datang untuk menghalangi bahkan menghentikan kita untuk melakukan kebaikan. Kita akan sangat mudah untuk terjerumus dalam perbuatan dosa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun