Tim program penguatan kapasitas organisasi mahasiswa (PPK Ormawa) MM Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pendokumentasian pentas tari pada acara hajatan yang dilakukan pada Minggu (09/07/2023) di Dusun Jraskah, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Bekerja sama dengan kelompok seni Singongumboro kegiatan pendokumentasian ini bertujuan untuk melestarikan seni muatan lokal warga dengan menggunakan audio visual.
"Audio visual menjadi salah satu hal yang banyak diminati oleh masyarakat, seperti film, vidio kreatif, sehingga kita ingin menggunakan itu sebagai suatu cara pendokumentasian". Ucap Dea Safitri Selaku Ketua tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY. Dea menambahkan pelestarian seni melalui audio visual dilakukan agar generasi kedepannya dapat melihat seni yang ada melalui arsip audio visual yang dapat didistribusikan ke berbagai macam platform seperti, Yotube, Tiktok, Instagram, dll.
Program ini dilatarbelakangi dari beberapa keluhan orang yang mengeluhkan tentang sulitnya pelestarian, sehingga tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY melakukan suatu program dimana mencoba melestarikan seni menggunakan audio visual.
Program ini merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan dari bulan Juli hingga November yang dilaksanakan di Desa Sumber, Kabupaten Magelang. Menurut Dea "Desa Sumber memiliki banyak potensi, mulai dari potensi alam hingga potensi kesenian. Sumber daya manusia yang memiliki pemahaman yang sama juga meyakinkan kami untuk melaksanakan program disini". Desa Sumber memiliki 11 dusun yang hampir tiap dusunnya memiliki sanggar, padepokan, atau kelompok kesenian. Salah satunya adalah Singongumboro.
Singongumboro merupakan kelompok kesenian atau paguyuban seni Reog Ponorogo serta tari soreng yang berdiri pada tahun 1981 dan aktif hingga saat ini. Kesenian yang terdapat dalam kelompok seni Singongumboro mencakup Soreng Gagak Rino, Warok, serta Reg Ponorogo.
"Awalnya Singongumboro berdiri tahun 1981, awalnya belum ada reog, reog baru masuk pada tahun 1993" ujar Rswoko selaku pegiat kesenian di paguyuban seni Singongumboro. Riswoko menambahkan terkadang tari yang dipentaskan merupakan kolaborasi atau gabungan tari antara soreng dan warok jika pementasannya pendek.
Sebagai paguyuban seni yang masih aktif hingga saat ini, hal inilah yang membuat tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY tertarik untuk mengajak bekerja sama dalam melestarikan kesenian melalui audio visual.
"Karena kita telah melakukan rapat bersama dan mereka juga ingin membuat profil kesenian, akhirnya kita berkolaborasi dengan mereka" ucap Dea. Dea juga menambahkan kita juga kedepannya akan mengajak kelompok seni, sanggar, atau padepokan kesenian lainnya yang ada di Desa Sumber untuk berkolaborasi melestarikan seni melalui audio visual.
Dari adanya program ini diharapkan kedepannya akan adanya kerjasama tim yang baik antara anggota tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY serta kelompok kesenian yang ada di Desa Sumber agar dapat mewujudkan pelestarian kesenian yang berbasis audio visual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H