Mohon tunggu...
Shiddik
Shiddik Mohon Tunggu... mahasiswa dan part time -

Mahasiswa akuntansi semester "sekian" di Binus University Alam Sutera, (kadang) menyukai perpajakan, #PojokanPerpus

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kehangatan Kayu Putih Aromatherapy, Mengubah Pendemo Menjadi Pengguna

6 November 2016   18:28 Diperbarui: 20 Desember 2016   18:50 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katanya ada wangi Aromatherapynya???

Sesampainya di rumah, aku pun mencoba varian dari Kayu Putih aromatherapy ini, aku menggosokannya di leher agar pikiranku relax dan siap beraktivitas kembali. Eh sebentar deh! seperti tercium aroma Lavender beberapa saat setelah aku menggosokkan Kayu Putih ini!

Oalahh gini toh! Baru tercium aromatherapynya, ternyata yang aku praktekkan tadi salah, pantesan tidak tercium Aromatherapynya hehehe

Selasa, 25 oktober 2016

Setelah seharian kemarin nempel banget ama Kayu Putih aromatherapy dari Cap Lang, lalu aku berinisiatif untuk membawanya ke kampus! Siapa tau temanku yang tidak suka dengan aroma minyak minyakan, malah jadi nempel banget ama yang satu ini! Soalnya produk ini tuh problem solving banget.

Kemudian aku membawa Kayu Putih Aromatherapy ke kampus, dan memamerkannya kepada teman teman yang anti banget sama bau minyak, kemudian aku ngeyakinin mereka kalo wanginya tuh enak banget, aroma Lavendernya pas, tetapi mereka tetap teguh akan pendapatnya..

Tak mau pasrah, akupun berusaha membujuk rayu temanku agar mau mengikuti Kayu Putih Aromatherapy Challenge hahaha

“Loh ini kok gada aromanya sih?”

“iya kaya gak ada aroma apapun”

Ya jelaslah gak ada aroma apapun karena mereka hanya mencium dari tutup botol, kemudian aku mengedukasikan cara yang benar memakai Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang.

Rabu, 26 oktober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun