Mohon tunggu...
Shezie wahyu salsabila
Shezie wahyu salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif prodi Sastra Inggris Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Sastra Pada Masa Dinasti Bani Umayyah

3 September 2023   19:17 Diperbarui: 3 September 2023   19:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pinterest Sastra Pada Masa Bani Umayyah

Pelestarian budaya dapat diwujudkan salah satunya melalui keberadaan sastra, karena sastra dapat menjustifikasi dan membimbing masyarakat jika memiliki keingintahuan tentang apa yang terjadi atau dengan itu sastra dapat berkembang dengan baik. Jadi dapat dikatakan bahwa sastra juga merupakan memori budaya.

Sejak zaman kuno, orang terus menciptakan karya sastra untuk tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Karya tersebut menjadi sebuah tanda adanya sejarah. Tak dapat dipungkiri bahwa karya sastra yang dihasilkan Dinasti Bani Umayyah, terlepas dari asal penulisnya, memperhatikan fenomena lingkungan sekitar, terutama karena sastra pada masa itu sangat kental dengan kekuasaan, konfilik antar suku, perbedaan aliran agama, dan politik.

4. Sastra Termasuk Alat Kritik dan Kontrol Sosial,

Perkembangan seni kritik Bani Umayyah berdampak besar pada kebangkitan kritik sastra. Kritik tersebut didasarkan pada makna puisi tersebut kemudian dibandingkan dengan pisi yang dianggap lebih baik. Hal ini mengakibatkan penyair mengangkat Syair mereka untuk dibacakan dan mengkritik kepada orang-orang.

Terjadinya pergolakan politik pada masa Dinasti Bani Umayyah, terpecahnya umat Islam dan melemahnya nilai-nilai akhlak menyebabkan banyak orang mengasingkan diri dari dunia bersama kemewahannya. Mereka muak dengan orang-orang yang mulai menyimpang dari Al-Qur'an dan AsSunnah. Penulis melihat gejala yang muncul di lngkungan sebagai tema dalam sastranya. Ia menggunakan symbol untuk menyampaikan kritiknya dalam gaya bahasanya sendiri. Bisa sederhana, sopan, bahkan kritik yang jelas terhadap tujuannya.

Hal ini jelas peran penulis tidak hanya untuk menyampaikan untuk mereka kembali ke jalan yang lebih baik sebagai kritik sosial, tapi setidaknya menyampaikan kepada public bahwa ada ketimpangan dalam masyarakatnya.

5. Fungsi Sastra Sebagai Komoditi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada masa Bani Umayyah, para penguasa menggunakan sastra sebagai sarana propaganda dan memperkuat hegemoni kekuasaan dan pemerintahan politiknya. Sebagai pengganti, penulis yang terkait dengan penguasa diberi fasilitsa mewah dan status Aristokrat di sisi Khalifah. Adanya asas utilitas politik antara penyair dan penguasa menjadikan karya sastra sebagai komoditi yang menjanjikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun