Mohon tunggu...
Sheylawati
Sheylawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga akun ini bermanfaat selain untuk ngumpulin UAS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Dunia Pendidikan pada Anak Berkebutuhan Khusus

2 Mei 2022   15:25 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:07 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan kemampuan dan cara belajar seringkali menjadi hambatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk bisa mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih tinggi. 

Program pendidikan yang biasa tersedia lebih sering menyarankan anak berkebutuhan khusus untuk masuk ke sekolah luar biasa, yang mana kurikulumnya berbeda dan cenderung fokus pada skill keterampilan dasar. Hal inilah yang kemudian mendorong awal mula munculnya konsep pendidikan inklusif di Indonesia.

Melalui SK Menteri Pendidikan No. 002/U/1986 tentang Pendidikan Terpadu bagi Anak Berkebutuhan Khusus, anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan seyogyanya diberi kesempatan untuk belajar bersama-sama dengan anak-anak sebayanya di sekolah umum.

Walaupun pada kenyataannya program integrasi pendidikan ini sempat pasang surut, pemerintah melanjutkan komitmen dukungannya dengan mengeluarkan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009, tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa. 

Melalui aturan ini Kemendikbud mewajibkan agar pemerintah kabupaten atau kota menunjuk paling sedikit satu sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama pada setiap kecamatan dan satu satuan pendidikan menengah untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi yang wajib menerima peserta didik berkebutuhan khusus

Beragamnya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus terkadang membuat orang tua dari anak berkebutuhan khusus kebingungan. Apakah mereka harus menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus di sekolah inklusi ataukah lebih baik di Sekolah Luar Biasa (SLB). Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pemahaman untuk para orang tua, bagaimana cara memilih sekolah inklusi atau SLB.

  1. Perbedaan mendasar sekolah inklusi dan SLB

Sekolah inklusi adalah sekolah yang dimana memberikan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus bersama-sama dengan anak-anak normal lainnya melalui pembelajaran dan lingkungan yang sama, sedangkan SLB adalah sekolah yang secara khusus diatur atau didesain sedemikian rupa secara khusus untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus dan terpisah dari anak-anak yang normal lainnya.

  1. Mengetahui kemampuan kognitif anak

Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak dalam proses berpikir, mengingat, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dimana jika kemampuan anak dalam keadaan cukup baik maka sebaiknya disekolahkan di sekolah inklusif dan sebaliknya jika kemampuan anak di bawah rata-rata maka sebaiknya disekolahkan di sekolah luar biasa.

  1. Memperhatikan kemandirian anak dalam mengkomunikasikan masalahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun