Pada umumnya arti dari konselor sendiri adalah profesi di bidang pendidikan yang memberi solusi suatu masalah pada konseli yang tidak terarah dan memberi bimbingan serta konseling untuk para konseli.
Lalu apa sih bimbingan konseling itu?
Bimbingan Konseling adalah suatu interaksi secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh konseli kepada konselor untuk memecahkan suatu permasalahan yang dialami atau mengembangkan potensi diri.
Mengapa bimbingan konseling penting bagi anak remaja?
Karena anak remaja membutuhkan arahan dan bimbingan agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Salah satu fase yang kita alami untuk menjadi dewasa adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa mencari jati diri untuk lebih berkembang di masa depan. Pada fase masa remaja ini, kita sering kali mulai memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Pada masa ini kondisi emosional seseorang kurang terkontrol dengan baik atau labil. Remaja yang sudah terjerumus pada permasalahan ataupun kenakalan akan lebih sulit mengobatinya daripada mencegahnya.
Sering kali kita menjumpai permasalahan-permasalahan pada anak remaja seperti:
1. Penggunaan narkotika
2. Merokok
3. Seks bebas
4. Tawuran
5. Balap liar
6. Bullying, dan sebagainya.
Hal- hal tersebut merupakan salah satu pelampiasan anak remaja untuk mengurangi beban pikirannya. Namun, hal tersebut justru merugikan remaja itu sendiri karena merusak diri.
Oleh karena itu, anak remaja sangat membutuhkan konselor yang berperan di sekolah. Remaja yang memiliki hubungan baik dengan keluarganya akan mendapat emosional yang lebih baik. Remaja juga mendapat lingkungan teman yang positif tentunya. Maka dari itu bimbingan dan pengarahan bagi remaja sangat penting untuk lebih mengontrol emosional dan memunculkan jati diri mereka.
 Adanya konselor yang membimbing anak remaja kemungkinan besar akan mengurangi risiko remaja tersebut terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Konselor sangat berperan besar untuk mengarahkan, membimbing, dan juga memberikan solusi kepada remaja-remaja yang stres akibat tekanan orang tua maupun kurang adanya kasih sayang orang tua. Para konselor juga harus memiliki cara komunikasi yang baik kepada konseli sebagai indikator kepercayaan diri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H