Kita sebagai orang awam pasti bertanya-tanya mengapa pimpinan Jepang saat itu menanyakan hal tersebut. Namun Kaisar Hirohito memiliki alasan tersendiri, yakni yang harus diselamatkan adalah Sumber Daya Manusia karena Guru akan membentuk kekuatan pemikiran untuk generasi yang terus akan hidup.
Situasi ekonomi di Indonesia tengah dalam masa sulit kendati demikian menyelamatkan nyawa manusia saat ini jauh lebih penting ketimbang menjaga ekonomi tetap sesuai target asumsi pemerintah. "Ekonomi bisa dinego. Nyawa rakyat? Tidak ada ruang perdebatan. Ekonomi masih bisa dipulihkan segera setelah pandemi wabah virus corona berakhir. Kebijakan saat ini perlu menitikberatkan pada penyelamatan rakyat.
Istilah lockdown tidak dikenal dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia melainkan Karantina. Tetapi secara konsep lockdown dan karantina memiliki konsep yang serupa diantaranya karantina wilayah, karantina rumah sakit dan karantina rumah. Pemerintah bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar yang terjangkit atau menderita wabah penyakit. Penerapan lockdown memerlukan pertimbangan yang matang baik dalam aspek ekonomi, politik, sumber daya alam, sumber daya manusia serta kesiapan negara.
Harapan dari penulis sebaiknya pemerintah mengutamakan keselamatan warga negara, karena apabila pandemi ini terus menggerogoti nyawa warga Indonesia, maka tidak ada artinya memiliki ekonomi kuat tanpa sumber daya manusia. Pemerintah cepat memutuskan strategi terbaik, agar tidak ada penyesalan dikemudian hari seperti yang telah terjadi di Italia belakangan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi segenap tumpah darah Indonesia untuk mampu melewati pandemi Covid-19.
Tetap Khidmat Mengabdi Bagi Negeri dan Rakyat Bergerak Bersama Satu Barisan dan Satu Cita Pembela Bangsa Penegak Agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H