Banyak gangguan dan penyakit yang seringkali tidak disadari oleh pasien maupun lingkungan sekitarnya, salah satunya ialah depresi. Depresi adalah gangguan mental yang memengaruhi perasaan, cara berpikir dan cara bertindak seseorang.Â
Sayangnya, masih banyak masyarakat menganggap depresi bukan suatu gangguan, melainkan hanya masalah yang berkaitan dengan keimanan seseorang saja. Faktanya, depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang memerlukan pertolongan professional dalam bidang tersebut. Hal ini didukung bahwa 80% dari penderita depresi tidak mendapatkan penganganan yang semestinya, dengan lebih dari 350 juta jiwa penduduk dunia mengalami depresi, sehingga kini WHO menetapkan bahwa depresi sebagai salah satu prioritas untuk ditangani. Hal itu dikarenakan tidak setiap orang difasilitasi dengan perangkat yang memadai untuk menghadapi situasi kondisi tersebut jumlah penderita depresi pun meningkat. Seperti yang di jelaskan oleh Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan, Kementrian Kesehatan bahwa dari populasi orang dewasa di indonesia yang mencapai 150 juta jiwa, sekitar 11,6% atau 17,4 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi.
Tanda - tanda depresi menurut Kaplan dkk (1991) :
- hilangnya energi dan minat
- perasaan bersalah
- kesulitan berkonsentrasi
- hilangnya nafsu makan
- muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri
- perubahan tingkat aktivitas kemampuan kognitif, pembicaraan dan fungsi vegetatif
Terdapat beberapa cara yang dapat dijadikan opsi untuk mengatasi gangguan mental ini:
1) Perawatan mandiri