Mohon tunggu...
shevakarenina
shevakarenina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah bermain game dan membaca. Saya menyukai salah satu hewan berbulu, berkumis, dan berkaki empat. Untuk keberlangsungan hidup sehat saya selalu mencari konten terkait kesehatan dan juga lingkungan hidup. Sebagai calon pendidik saya juga mengikuti perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Keberagaman di Kelas melalui Sastra Anak

2 Desember 2024   11:10 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu guru harus memperkenalkan keberagaman mulai dari lingkungan kelas yang ada di sekolah. Sastra anak dipercaya dapat digunakan sebagai alat yang sangat efektif bagi para pendidik maupun para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai, norma, perilaku luhur, dan kepercayaan pada anak dalam suatu masyarakat atau budaya.

Pembelajaran Sastra Anak Untuk Memperkenalkan Keberagaman

Guru sebagai pendidik harus memperhatikan beberapa aspek saat mengajar anak didiknya yang beragam. Guru harus memberikan anak peluang untuk mengeksplorasi pengetahuan, membangun budaya, dan mengaitkan konsep baru dengan pengalaman yang dimiliki anak. 

Tujuan utama dari pengajaran tentang keberagaman di kelas adalah untuk membantu anak dalam memahami dan menghargai perbedaan yang ada di Indonesia maupun di dalam kelompok yang lebih kecil yaitu di dalam kelas. Pembelajaran keberagaman di kelas penting bagi anak untuk menghadapi dunia luar yang sangat beragam. 

Guru berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di mana anak dapat membagikan pengalamannya dengan bebas. Selain itu, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengajarkan, mengembangkan pandangan positif terhadap keberagaman masing-masing. 

Sastra anak dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran untuk memperkenalkan keberagaman yang ada di Indonesia. Sastra anak mengajari anak untuk menghargai dan menghormati keberagaman, sehingga anak dapat mengetahui cara menyikapi, menghargai dan menghormati keberagaman yang ada dengan baik. 

Sastra anak memperlihatkan keindahan keberagaman dengan memberikan pengetahuan dan pengalaman secara tidak langsung dalam pembelajaran. Anak-anak dapat belajar mengenai keberagaman melalui sastra anak dengan cara yang menghibur dan menyenangkan.

Dalam proses pembelajaran keberagaman melalui sastra untuk anak, guru perlu memiliki kreativitas. Guru harus inovatif dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung agar hasil pembelajaran yang dilakukan menjadi menarik. Kreativitas tidak harus mengeluarkan biaya besar dan rumit, tetapi guru harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk kegiatan pembelajaran. 

Kreativitas guru juga dapat berhubungan dengan pemilihan dan penyediaan materi ajar, serta strategi pembelajaran. Pembelajaran melalui sastra anak dikelas dapat dilakukan dengan cara membaca dan diskusi bersama di dalam kelas. Membaca dilakukan untuk menambah pengetahuan anak akan keberagaman. Sedangkan diskusi dapat mendorong percakapan di dalam kelas untuk memperkenalkan dan juga mengetahui keberagaman di dalam kelas.

Dalam pelaksanaanya guru dapat memberikan fasilitas buku sastra anak seperti cerita rakyat kepada anak lalu guru memberikan perintah agar anak membaca buku yang sudah diberikan. Setelah kegiatan membaca guru membuka sesi diskusi tema keberagaman yang muncul dalam buku yang sudah dibaca. 

Guru dapat membuka diskusi dengan Pertanyaan seperti "Apa yang kamu ketahui tentang budaya lain dari cerita ini?" atau "Apa pendapatmu tentang karakter dengan latar belakang yang berbeda?". Hal ini dapat mendorong pemikiran, percakapan yang berarti dan juga memberi kesempatan kepada anak untuk membagikan pengalaman pribadi mereka yang berkaitan dengan keberagaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun