Mohon tunggu...
Sheva Pradana
Sheva Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa psikologi, yang berminat dalam menulis artikel dan membuat konten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan Sosial Emosional Anak di SD Islam Tabanan

19 Agustus 2024   14:25 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan mengembangkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. PMM menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menjadikannya lebih relevan dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat membagikan pengetahuan dan temuan ilmiah yang berharga kepada masyarakat, dengan tujuan menciptakan dampak positif dan memberikan manfaat nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Diharapkan, kontribusi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat luas. 

Program ini juga memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang ada, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam masyarakat. Melalui implementasi pengetahuan secara langsung, mahasiswa diharapkan dapat melihat bagaimana teori yang dipelajari di kelas dapat diaplikasikan dalam konteks nyata, sehingga semakin memperkuat pemahaman mereka terhadap bidang studi yang digeluti. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat, meningkatkan empati, dan memperkuat komitmen mereka dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik.

Pada kesempatan ini, Tim PMM Bhaktiku Negeri yang dibimbing langsung oleh Frendy Aru Fantiro, M.Pd, beranggotakan lima mahasiswa jurusan Psikologi, yaitu Natasya Dwi Cahyani Wiyono, Sheva Pradana, Nizam Ingram Suryawan, Shella Mutiara Ning Cahya, dan Gilang Agung Saputra. Kelima mahasiswa ini melaksanakan kegiatan psikoedukasi di SD Islam Tabanan dengan tujuan membantu siswa-siswi di sekolah tersebut dalam ranah sosial emosional anak dalam masa transisi dari TK ke SD secara sehat dan tepat. 

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim memberikan materi yang dirancang dengan pendekatan konkret, menggunakan contoh-contoh nyata untuk memudahkan anak-anak memahami cara mengekspresikan emosi mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenali dan menyampaikan perasaan mereka, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih positif dengan lingkungan sekitar.

PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1
PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1

Kegiatan psikoedukasi menggunakan kartu peraga yang diselenggarakan di SD Islam Tabanan pada tanggal 1 Agustus 2024 merupakan langkah awal yang penting dalam membekali siswa kelas 1, 2, dan 3 dengan keterampilan sosial emosional yang kuat. Melalui visualisasi yang menarik, siswa diajak untuk memahami berbagai emosi, cara mengelola perasaan, serta pentingnya berinteraksi dengan teman sebaya. Diharapkan, kegiatan ini dapat membantu siswa membangun fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan sosial yang akan mereka hadapi di masa depan, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, empati, dan mampu beradaptasi dengan baik. 

Kegiatan psikoedukasi dengan penggunaan kartu peraga di SD Islam Tabanan dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial emosional melalui beberapa aspek penting:

  • Pengenalan Emosi: Kartu peraga yang digunakan dalam kegiatan ini biasanya menggambarkan berbagai jenis emosi, baik positif maupun negatif. Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi emosi-emosi tersebut melalui gambar atau situasi yang digambarkan pada kartu. Ini membantu siswa memahami emosi yang mereka atau orang lain alami.

  • Ekspresi dan Pengelolaan Emosi: Dengan mengenal emosi berdasarkan kartu, siswa juga belajar cara yang sesuai untuk mengekspresikan dan mengelola emosi-emosi tersebut. Misalnya, kartu dapat menunjukkan teknik pernapasan, berbicara dengan tenang, atau mencari bantuan dari orang dewasa sebagai cara untuk mengelola marah atau kecewa.

  • Empati dan Pemahaman Sosial: Melalui interaksi dalam kegiatan menggunakan kartu, siswa belajar untuk memahami dan merespons perasaan orang lain. Ini mengajarkan empati dan kesadaran sosial, yang adalah komponen kunci dari keterampilan sosial emosional.

  • Keterampilan Berinteraksi: Kegiatan ini sering membutuhkan siswa untuk bekerja dalam kelompok atau pasangan, memungkinkan mereka untuk praktik berinteraksi dengan sesama. Melalui permainan peran atau diskusi, siswa belajar tentang giliran berbicara, mendengarkan secara aktif, dan merespons secara konstruktif.

  • Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah: Kartu peraga dapat digunakan untuk mensimulasikan berbagai situasi sosial di mana siswa harus membuat keputusan atau menyelesaikan konflik. Ini membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang berhati-hati dalam konteks sosial.

  • Peningkatan Kepercayaan Diri: Saat siswa belajar mengelola emosi mereka sendiri dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, mereka biasanya merasa lebih percaya diri. Kepercayaan diri ini penting untuk perkembangan pribadi dan akademik mereka.

Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi dengan kartu peraga di SD Islam Tabanan ini tidak hanya menyenangkan dan menarik bagi siswa, tetapi juga sangat strategis dalam mengembangkan fondasi keterampilan sosial emosional yang akan mendukung kesuksesan mereka di masa depan baik dalam konteks akademik maupun pribadi.

PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1
PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1

Penayangan film tentang sosial emosional sebagai sarana psikoedukasi bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional mereka pada tahap awal pendidikan. Film-film ini dipilih secara khusus untuk memberikan gambaran yang jelas dan menarik mengenai berbagai aspek sosial emosional, seperti pengenalan emosi, pengelolaan perasaan, dan pentingnya interaksi sosial yang sehat. Dengan menggunakan media visual yang menyenangkan dan mudah dipahami, penayangan film ini bertujuan untuk membantu anak-anak lebih mudah memahami konsep-konsep kompleks yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosional.

Selain itu, melalui alur cerita dan karakter dalam film, siswa diajak untuk mengidentifikasi perilaku positif dan belajar dari contoh-contoh yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan memotivasi anak-anak untuk menerapkan keterampilan sosial emosional yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penayangan film sebagai sarana psikoedukasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan sosial dan emosional di masa depan.

PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1
PMM BHAKTIKU NEGERI KELOMPOK 42 GELOMBANG 1

Lomba poster dengan tema sosial emosional anak yang dilaksanakan di kelas 3 menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi perkembangan siswa. Kegiatan ini berfungsi sebagai alat pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap berbagai konsep sosial emosional, seperti empati, persahabatan, dan manajemen emosi. Dengan mendalami tema tersebut melalui pembuatan poster, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya hubungan sosial yang sehat, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana mengelola perasaan mereka sendiri serta berinteraksi dengan orang lain secara positif. Selain meningkatkan kesadaran sosial emosional, lomba poster memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Karya seni yang dihasilkan merupakan medium yang memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik dan pribadi. Proses ini tidak hanya merangsang kreativitas mereka tetapi juga memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan artistik mereka.

Pembuatan poster juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Melalui poster, siswa belajar menyampaikan pesan secara visual dengan cara yang jelas dan menarik, yang berkontribusi pada keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, apresiasi terhadap karya yang dihasilkan dalam lomba ini dapat memberikan dorongan positif bagi siswa, membangun rasa percaya diri mereka dan mendorong keberanian mereka untuk lebih aktif dalam berekspresi. Dengan partisipasi dalam lomba ini, diharapkan siswa kelas 3 tidak hanya dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan orang lain, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan positif. Kegiatan ini berpotensi untuk memperkuat ikatan sosial diantara siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung.

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di SD Islam Tabanan, yang melibatkan film sosial emosional, permainan kartu peraga perilaku, dan lomba poster telah berhasil memberikan psikoedukasi yang bermanfaat bagi siswa kelas 1, 2, dan 3. Melalui kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada konsep-konsep penting seperti pengenalan emosi, pengelolaan perasaan, dan interaksi sosial yang sehat. Penggunaan metode visual seperti film dan kartu peraga membantu anak-anak memahami dan mengelola emosi mereka, sementara lomba poster mendorong kreativitas dan komunikasi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu anak dalam bersikap saat bersosialisasi di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun