Keterampilan Berinteraksi: Kegiatan ini sering membutuhkan siswa untuk bekerja dalam kelompok atau pasangan, memungkinkan mereka untuk praktik berinteraksi dengan sesama. Melalui permainan peran atau diskusi, siswa belajar tentang giliran berbicara, mendengarkan secara aktif, dan merespons secara konstruktif.
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah: Kartu peraga dapat digunakan untuk mensimulasikan berbagai situasi sosial di mana siswa harus membuat keputusan atau menyelesaikan konflik. Ini membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang berhati-hati dalam konteks sosial.
Peningkatan Kepercayaan Diri: Saat siswa belajar mengelola emosi mereka sendiri dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, mereka biasanya merasa lebih percaya diri. Kepercayaan diri ini penting untuk perkembangan pribadi dan akademik mereka.
Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi dengan kartu peraga di SD Islam Tabanan ini tidak hanya menyenangkan dan menarik bagi siswa, tetapi juga sangat strategis dalam mengembangkan fondasi keterampilan sosial emosional yang akan mendukung kesuksesan mereka di masa depan baik dalam konteks akademik maupun pribadi.
Penayangan film tentang sosial emosional sebagai sarana psikoedukasi bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional mereka pada tahap awal pendidikan. Film-film ini dipilih secara khusus untuk memberikan gambaran yang jelas dan menarik mengenai berbagai aspek sosial emosional, seperti pengenalan emosi, pengelolaan perasaan, dan pentingnya interaksi sosial yang sehat. Dengan menggunakan media visual yang menyenangkan dan mudah dipahami, penayangan film ini bertujuan untuk membantu anak-anak lebih mudah memahami konsep-konsep kompleks yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosional.
Selain itu, melalui alur cerita dan karakter dalam film, siswa diajak untuk mengidentifikasi perilaku positif dan belajar dari contoh-contoh yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan memotivasi anak-anak untuk menerapkan keterampilan sosial emosional yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penayangan film sebagai sarana psikoedukasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan sosial dan emosional di masa depan.
Lomba poster dengan tema sosial emosional anak yang dilaksanakan di kelas 3 menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi perkembangan siswa. Kegiatan ini berfungsi sebagai alat pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap berbagai konsep sosial emosional, seperti empati, persahabatan, dan manajemen emosi. Dengan mendalami tema tersebut melalui pembuatan poster, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya hubungan sosial yang sehat, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana mengelola perasaan mereka sendiri serta berinteraksi dengan orang lain secara positif. Selain meningkatkan kesadaran sosial emosional, lomba poster memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Karya seni yang dihasilkan merupakan medium yang memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik dan pribadi. Proses ini tidak hanya merangsang kreativitas mereka tetapi juga memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan artistik mereka.
Pembuatan poster juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Melalui poster, siswa belajar menyampaikan pesan secara visual dengan cara yang jelas dan menarik, yang berkontribusi pada keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, apresiasi terhadap karya yang dihasilkan dalam lomba ini dapat memberikan dorongan positif bagi siswa, membangun rasa percaya diri mereka dan mendorong keberanian mereka untuk lebih aktif dalam berekspresi. Dengan partisipasi dalam lomba ini, diharapkan siswa kelas 3 tidak hanya dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan orang lain, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan positif. Kegiatan ini berpotensi untuk memperkuat ikatan sosial diantara siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di SD Islam Tabanan, yang melibatkan film sosial emosional, permainan kartu peraga perilaku, dan lomba poster telah berhasil memberikan psikoedukasi yang bermanfaat bagi siswa kelas 1, 2, dan 3. Melalui kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada konsep-konsep penting seperti pengenalan emosi, pengelolaan perasaan, dan interaksi sosial yang sehat. Penggunaan metode visual seperti film dan kartu peraga membantu anak-anak memahami dan mengelola emosi mereka, sementara lomba poster mendorong kreativitas dan komunikasi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu anak dalam bersikap saat bersosialisasi di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas.