Kriteria penilaian untuk penggunaan baju adat dalam upacara kali ini mencakup beberapa aspek penting. Pertama, kesesuaian pada kostum yang dipakai menilai seberapa tepat pakaian yang dikenakan. Misalnya, blankon adalah penutup kepala tradisional yang dikenakan oleh pria Jawa dengan memakai baju adat Jawa seperti Baju Koko atau Beskap. Kedua, kreativitas diukur dari cara siswa memodifikasi atau memperkaya baju adat mereka dengan tambahan elemen kreatif atau aksesoris. Terakhir, pemahaman tentang baju adat mengevaluasi seberapa baik siswa memahami makna di balik pakaian yang mereka kenakan, menunjukkan pengetahuan mereka tentang warisan budaya yang mereka representasikan. Ketiga kriteria ini memastikan bahwa siswa tidak hanya tampil secara visual menarik tetapi juga menunjukkan pengetahuan yang mendalam tentang budaya yang mereka lestarikan.
Dalam wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Unity School, beliau menyampaikan bahwa "Saya sudah 6x HUT RI di SMA Unity. Pengalamannya baik dan hikmat. Tetapi tahun ini paling keren dan sangat berkesan lebih dari tahun-tahun sebelumnya." Kepala Sekolah mengenakan baju adat Batak Toba lengkap dengan Ulos Ragi Hotang, yang melambangkan kesejahteraan dan berkat Tuhan. Beliau memuji semangat siswa dan guru dalam merayakan keragaman budaya Indonesia, yang dianggap sebagai kekuatan besar untuk kemajuan bangsa. Kepala Sekolah juga menekankan pentingnya persiapan yang lebih baik untuk perayaan mendatang, dengan tekad untuk terus menjaga semangat "NKRI harga mati." Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Di akhir upacara, acara ditutup dengan penampilan istimewa dari Aletta dari kelas 11 dan Jovan dari kelas 12. Mereka menyanyikan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" dengan penuh semangat dan kehangatan. Penampilan ini menambah suasana perayaan dan memberikan sentuhan akhir yang menyentuh hati semua yang hadir. Penampilan ini tidak hanya menambah suasana perayaan, tetapi juga diikuti dengan nyanyian seru yang membuat seluruh hadirin bergoyang dan merasakan kegembiraan. Suasana semakin meriah dengan kehadiran musik yang membuat semua orang ikut bergerak, menutup perayaan kemerdekaan dengan penuh keceriaan.
Setelah upacara selesai, Saya berkesempatan untuk berbincang bincang dengan salah satu petugas upacara, Muhammad Athar Kei Arianto, yang bertugas sebagai pengerek bendera. Athar, siswa kelas 10B, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari tim Paskibra pada peringatan Hari Kemerdekaan ini.
"Ini adalah pengalaman yang sangat seru bagi saya karena bisa terpilih menjadi petugas upacara di sekolah yang masih baru bagi saya, di mana saya belum terlalu mengenal banyak orang. Saya berharap bisa terus ikut serta dalam kegiatan-kegiatan seperti ini ke depannya," ujarnya dengan penuh semangat.
Suasana yang meriah sepanjang upacara diakhiri dengan penuh sukacita di akhir acara. Sesi foto menjadi momen pelengkap yang sangat dinanti, di mana foto diambil per kelas serta foto khusus untuk pasukan Paskibra. Guru, petugas upacara, dan seluruh peserta berkumpul dengan penuh kebahagiaan, menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi. Ekspresi senyum ceria mereka diabadikan dalam kamera tim dokumentasi osis, menandai perayaan yang penuh makna dan kebersamaan. Seluruh peserta menjadikan peringatan ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan dan penuh warna.
SELAMAT HARI KEMERDEKAAN INDONESIAKU ke-79..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H