Kasus rasisme di Korea Selatan sendiri sangat tinggi. Sebagian dari mereka akan melakukan rasisme dan diskriminasi terhadap orang lain jika mereka terlihat berbeda dengan ciri fisik orang Korea Selatan pada umumnya. Baik warna kulit, bahasa, wajah, dan ciri lainnya. Sebagian besar masyarakat Korea Selatan suka memandang sebelah mata orang-orang yang berasal dari negara Asia Tenggara dan orang keturunan African-American.Â
Hal ini disebabkan karena di Negara Korea Selatan hanya memiliki satu suku bangsa saja. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa. Sehingga mereka tidak terbiasa dengan lahirnya perbedaan yang muncul di tengah masyarakatnya sendiri.
Masyarakat Korea Selatan juga terkadang merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan negara lain khususnya negara-negara yang berada di Asia Tenggara. Mereka menganggap bahwa negara-negara yang berada di Asia Tenggara lebih inferior.Â
Sehingga sebagian dari masyarakat Korea Selatan menganggap rendah bangsa lain yang notabene nya tidak semaju dengan Negara Korea Selatan. Belum lagi budaya K-Pop yang saat ini sangat dikenal dan diagung-agungkan oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga ke penjuru dunia.Â
Hal ini membuat ekonomi Negara Korea Selatan kian meroket. Sehingga ada beberapa masyarakat Korea Selatan yang menjadi arogan karena negaranya semakin dikenal dunia. Ya, siapa yang tidak bangga jika negaranya dikenal oleh banyak orang hingga ke penjuru dunia. Tentu semua masyarakat negara akan bangga dengan hal ini. Namun, jangan sampai sikap arogan ini merubah sikap kita menjadi orang yang suka melakukan tindakan rasis terhadap bangsa lain.
Ditambah dengan standar kecantikan di Korea Selatan yang sangat tinggi. Sudah menjadi hal umum bahwa salah satu standar kecantikan di Korea Selatan adalah memiliki kulit putih. Memiliki kulit putih merupakan hal yang paling utama di Korea Selatan. Bahkan beberapa masyarakat Korea Selatan akan menghina dan melakukan rasisme terhadap sesama warga negaranya jika terdapat warga yang memiliki warna kulit gelap.
Hal ini termasuk ke dalam persepsi rasisme sosiologi. Persepsi sosiologi sendiri merupakan standarisasi masyarakat. Jadi, apa yang lebih menarik atau lebih banyak dipilih menurut masyarakat itulah yang akan mereka ikuti. Standar kecantikan ini sudah ada sejak dahulu.Â
Sehingga kebudayaan itu terbawa sampai saat ini. Hal seperti ini merupakan hal yang tidak pantas. Tidak seharusnya standar kecantikan orang dinilai dari warna kulit yang kita miliki. Hal ini dapat menggiring kepada sikap rasisme dan diskriminasi terhadap warna kulit seseorang.
Selain itu, diskriminasi yang dilakukan oleh pria berkebangsaan Korea Selatan ini termasuk ke dalam diskriminasi etnosentrisme. Ia meremehkan Bangsa Indonesia dengan mengatakan bahwa negaranya lebih baik dan unggul.
BAB 3
KESIMPULAN
Kasus di atas menekankan bagaimana nasionalisme yang dibangun di Negara Korea Selatan sangat tinggi dan kental. Rasa nasionalisme ini sudah ditanamkan dalam diri mereka sejak kecil. Rasa nasionalisme yang kuat dapat membawa masyarakat Korea Selatan pada sikap yang melihat dirinya sebagai negara dan etnis yang paling unggul.Â