Tak hanya itu, ada guru-guru madrasah di beberapa daerah di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Semarang, dan Yogyakarta, yang sudah memberikan keistimewaan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) atau kaum disabilitas. Bisa saja, mereka tak pandai dengan ilmu matematika dan pelajaran lainnya, tapi mereka bisa memiliki kemampuan wayang. Jadi, jangan pandang mereka sebelah mata. "Saya pikir Indonesia juga punya orang luar biasa, yakni Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), yang mempunyai kekurangan penglihatan, tapi jadi orang besar di Indonesia," tegas dia.
Anak-anak dilahirkan dengan potensi yang tidak terbatas. Setiap anak juga dapat mengembangkan kemampuannya melalui belajar sesuai dengan tingkatannya. Tidak semua anak harus mahir di bidang akademik, karena ada anak yang memiliki kemampuan khusus dan istimewa yang tidak semua orang memilikinya. Oleh karena itu, agar pendidikan di Indonesia semakin membaik diperlukan kerjasama yang baik pula dengan para tenaga pendidik yang ada di Indonesia, agar semua orang mendapatkan pendidikan yang sama dengan kondisi apapun dan anak berkebutuhan khusus mempunyai kesempatan merasakan apa yang orang normal rasakan dalam dunia pendidikan. Dengan begitu sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dapat lebih berkembang maju.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H