Mohon tunggu...
Syafril Hernendi
Syafril Hernendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Living Life to Your Fullest

Personal Development Speaker | Email: syafril@syafrilhernendi.com | FB: /syafrilhernendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Selamanya dalam Cinta adalah Omong Kosong

22 Desember 2020   09:45 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:46 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia membutuhkan upaya. Banyak upaya bersama.

Alih-alih berharap berbahagia selamanya, mungkin kita harus mulai mengubah harapan menjadi bahagia sekarang dan terus berproses untuk bahagia.

Terdengar tidak terlalu romantis, tapi itulah realitanya.

Cinta adalah proses pembelajaran berkelanjutan. Artinya, tidak terdapat garis finish.

Usia yang bertambah, pandangan hidup berubah, kedewasaan juga berubah, menuntut kita melakukan penyesuaian.

Prosesnya akan terlihat seperti ini:

1. Menemukan cinta.
2. Membangun kepercayaan.
3. Tetap menjadi diri sendiri.
4. Memiliki harapan realistis.
5. Keintiman yang bertambah.
6. Mulai dari no. 2 lagi.

Hubungan cinta yang sesungguhnya selalu berada dalam keadaan “under construction” (selalu dibangun). Tidak ada akhirnya.

Kita perlu meluangkan sumber daya (waktu , energi), mengamati, mengevaluasi, mengambil tanggung jawab, merawat, dan melakukan semua yang diperlukan.

Mencintai seseorang jangan dimaknai seperti menemukan harta karun, melainkan seperti bertanam padi.

Mendapatkan panen yang baik membutuhkan proses dan kerja keras. Proses yang harus diulang setiap musim tanam agar lumbung (cinta) tidak kosong.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun