Bahagia membutuhkan upaya. Banyak upaya bersama.
Alih-alih berharap berbahagia selamanya, mungkin kita harus mulai mengubah harapan menjadi bahagia sekarang dan terus berproses untuk bahagia.
Terdengar tidak terlalu romantis, tapi itulah realitanya.
Cinta adalah proses pembelajaran berkelanjutan. Artinya, tidak terdapat garis finish.
Usia yang bertambah, pandangan hidup berubah, kedewasaan juga berubah, menuntut kita melakukan penyesuaian.
Prosesnya akan terlihat seperti ini:
1. Menemukan cinta.
2. Membangun kepercayaan.
3. Tetap menjadi diri sendiri.
4. Memiliki harapan realistis.
5. Keintiman yang bertambah.
6. Mulai dari no. 2 lagi.
Hubungan cinta yang sesungguhnya selalu berada dalam keadaan “under construction” (selalu dibangun). Tidak ada akhirnya.
Kita perlu meluangkan sumber daya (waktu , energi), mengamati, mengevaluasi, mengambil tanggung jawab, merawat, dan melakukan semua yang diperlukan.
Mencintai seseorang jangan dimaknai seperti menemukan harta karun, melainkan seperti bertanam padi.
Mendapatkan panen yang baik membutuhkan proses dan kerja keras. Proses yang harus diulang setiap musim tanam agar lumbung (cinta) tidak kosong.[]