"Dunia terasa milik kita berdua, yang lain cuma ngontrak."
Â
Ekspresi itu mewakili banyak pasangan yang sedang dimabuk asmara.
Â
Mereka sedang mengalami fase bulan madu, semuanya nampak indah, jalan nampak lapang, dan langit tampak terang benderang.
Â
Seiring semua yang sedang berjalan baik, tanpa disadari, harapan terhadap pasangan kita semakin meningkat.
Â
Kita berharap pasangan kita menjadi belahan jiwa, sekaligus pendukung, penghibur, penyedia kebutuhan finansial, penyemangat, teman diskusi, sosok ayah, tempat curhat, pokoknya menjadi semua hal yang ada di kolong langit.
Â
Namun, apakah harapan ini realistis? Jelas tidak.
Â
Seistimewa apapun pasangan kita, dia tetaplah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Â
Mungkin kita bisa berharap pada sesuatu yang menjadi kekuatannya, melainkan akan sulit berharap pada aspek yang menjadi titik lemahnya.
Â
Karena sejatinya kitapun demikian. Akan selalu ada aspek dari diri kita yang tidak bisa memenuhi harapan pasangan kita.
Â
Lagipula, orang yang berharap terlalu banyak pasti akan lebih sering mengalami rasa kecewa.
Â
Berharap diberi 10 mangga dan hanya mendapatkan 3, akan lebih mengecewakan saat berharap diberi 5 mangga dan mendapatkan 3.
Â
Banyak pasangan yang menjalani masa menyenangkan di awal, namun seiring waktu berjuang dengan masalah yang sama, kekecewaan dengan pasangan mereka.
Â
Di saat inilah kemudian mereka mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan, atau tetap bersama namun dengan rasa ketidakpuasan terpendam dan berpotensi menjadi semakin besar. Â
Â
Itu sebab, agar terhindar dari masalah ini, ada baiknya kita mulai membatasi apa yang kita harapkan dari pasangan kita.
Â
Mulai batasi harapan pada 3 hal paling penting. Ya, 3 bukan 13 atau 30.
Â
Harus disadari, hubungan romantis tidak akan memenuhi semua kebutuhan kita.
Selebihnya kita harus mencari di tempat lain, seperti di tempat kerja, relasi pertemanan, atau kegiatan sosial. Â Â
Â
Jadi amat tidak masuk akal pasangan kita mampu memenuhi semua yang kita butuhkan.
Â
Itu sebab, mulai identifikasi 3 hal terpenting yang bisa membuat hubungan kita semakin baik.
Â
Membatasi daftar keinginan akan memaksa kita untuk memprioritaskan, untuk memutuskan apa yang benar-benar penting.
Â
Beberapa harapan yang mungkin penting misalnya memiliki pasangan yang mau mendengar, atau cerdas, atau memiliki selera humor, mengayomi, anggun, dan lainnya. Â Â
Â
Dengan memprioritaskan harapan, pasangan kita tidak harus melakukan perubahan ekstrim atau malah kehilangan kepribadiannya. Â
Â
Kuncinya adalah membuat permintaan secara jelas dan konkret, sehingga dia tahu persis apa yang harus dilakukan.
Â
Menentukan prioritas juga bisa diterapkan pada orang yang masih jomblo.
Dengan membatasi daftar menjadi 3, kita akan memiliki peluang besar untuk berhasil menemukan pasangan.
Â
Namun, agar upaya tersebut membuahkan hasil, kita juga harus adil. Saat menuntut pasangan untuk berubah, kita juga mesti siap berubah.
Â
Akan menjadi egois jika kita tidak melakukan upaya seperti yang kita mintakan pasangan kita untuk melakukannya.
Â
Artinya, kita juga perlu memantaskan diri bahwa kita memang patut untuk pasangan kita. Jangan hanya meminta tapi lupa memberi. Jangan menuding tapi lupa bercermin.
Â
Lantas bagaimana jika daftar kita berubah seiring waktu? Mungkin saja. Manusia berubah, kondisi berubah, waktu berubah.
Â
Namun proses dasarnya masih sama: apa 3 hal terpenting dalam daftar kita sekarang? Â
Â
Pilih 3 bukan 30. Siap pula jika diminta. Perjuangkan bersama.
Â
Karena jika mencoba mendapatkan semuanya, akhirnya kita tidak akan mendapatkan apa-apa.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H