Mohon tunggu...
Syafril Hernendi
Syafril Hernendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Living Life to Your Fullest

Personal Development Speaker | Email: syafril@syafrilhernendi.com | FB: /syafrilhernendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Alasan Harus Kenal Diri Sendiri

12 Desember 2020   09:05 Diperbarui: 12 Desember 2020   09:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, pengetahuan akan diri akan mencegah perbedaan antara persepsi diri kita dan bagaimana orang lain memandang kita.

Penilaian keliru atas keterampilan dan kualitas kita, dalam bentuk ketidaktahuan akan diri kita sendiri, bisa menjadi penyebab rasa malu atau bahkan kesalahpahaman.

Contoh, kita beranggapan memiliki bakat sebagai seorang penyanyi. Nyatanya, alih-alih merdu, suara nyanyian kita justru malah sumbang dan terdengar tidak sinkron.

Disini terjadi gap antara persepsi dengan kenyataan sesungguhnya.

Jika persepsi tentang diri kita bersandar pada ketidaktahuan, kita akan membuang banyak energi untuk mempertahankan citra diri yang sebenarnya tidak tepat.

Lebih jauh, karena memiliki banyak hal untuk disembunyikan, kita akan merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain secara jujur dan terbuka.

Kedua, pengetahuan diri memungkinkan kita untuk lebih proaktif dalam merespons peristiwa eksternal.

Saat memahami diri, kita akan memiliki kecerdasan emosional untuk mengenali perasaan kita, alih-alih dikendalikan oleh perasaan tersebut.  

Karena memahami bahwa kita memiliki rasa marah yang cepat bangkit, misalnya, maka kita akan memilih untuk diam sejenak atau mengambil napas panjang saat sedang marah.

Kesadaran ini akan menghindarkan kita dari mengeluarkan perkataan buruk atau mengambil tindakan gegabah saat sedang marah yang kelak hanya akan disesali.

Ketiga, pengetahuan diri merupakan langkah pertama yang diperlukan untuk memulai perubahan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun