"Orang yang piawai menghadapi stres dan masalah hidup biasanya tidak hanya bisa bertahan, tapi juga mampu berkembang."
Setiap dari kita pasti memiliki impian. Impian itu bisa sederhana atau berupa impian penting yang mempengaruhi banyak hal dalam hidup.
Dan banyak dari kita juga pernah mengalami kekecewaan karena gagal mencapai apa yang kita impikan.
Mungkin impian itu sekedar ingin membeli HP baru tetapi tertunda karena ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit dan membutuhkan biaya besar.
Atau impian itu sepenting ingin menjadi PNS tetapi selalu tidak berhasil setiap mengikuti tesnya.
Gagal meraih impian bisa terasa seperti situasi darurat. Kita seakan mendengar raungan sirene emergency di dalam pikiran kita.
Kita merasa dunia seakan runtuh, apalagi jika impian itu kita anggap sangat penting.
Namun, sebelum terlarut dalam kekecewaan, coba berhenti sejenak. Apakah saat gagal meraih impian, kehidupan keseharian kita akan berubah secara drastis?
Biasanya jawabannya TIDAK. Umumnya keseharian kita tidak akan berubah. Rutinitas juga tidak banyak berbeda.
Jadi saat gagal, hidup biasanya tidak kemudian hancur dalam seketika.Â
Itu sebab, cobalah untuk tidak terlarut. Lakukan sesuatu yang membuat kita merasa tenang. Tontonlah film atau sekedar berjalan-jalan santai.
Saat merasa lebih tenang, situasi yang nampak darurat akan berangsur lebih bisa dikelola.
Lebih jauh, orang yang piawai menghadapi stres dan masalah hidup biasanya tidak hanya bisa bertahan, tapi juga mampu berkembang.
Mereka berkembang karena melihat pintu lain menjadi terbuka saat pintu yang mereka inginkan tertutup.
Tertutupnya pintu PNS akan membuka pintu peluang wirausaha, misalnya.Â
Melalui pintu baru yang terbuka ini kita tidak hanya bisa bertahan, tapi bahkan berpotensi lebih berkembang.
Artinya, jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, jangan terlalu berfokus pada kegagalan itu.
Kita perlu melihat dari perspektif yang lebih luas karena impian itu mungkin bukan tujuan, melainkan hanya sarana.
Menjadi PNS mungkin sekedar sarana agar kita memiliki kehidupan yang terjamin.
Sedangkan memiliki kehidupan yang terjamin bisa dicapai melalui berbagai cara.
Disinilah kemudian kita perlu memahami apa yang menjadi bakat, kekuatan dan semua yang menjadi sumber daya kita.
Kenali dan manfaatkan sumber daya itu untuk meraih tujuan yang kita inginkan, yang sebelumnya gagal diraih.
Dan akhirnya, tidak perlu malu untuk merasa kecewa, tidak perlu segan jika harus menangis.
Karena disinilah kesempatan untuk lebih memahami perasaan dan emosi kita. Untuk mengetahui kekuatan dan batas-batasnya.
Karena "what doesn't kill you makes you stronger."[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H