Mohon tunggu...
Sherly Setyawati
Sherly Setyawati Mohon Tunggu... Masinis - Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

haii semua, saya adalah seorang remaja yang sedang belajar menulis, bagi saya menulis adalah sebuah karya kecil yang bisa mengungkapkan perasaan maupun pemikiran. saya yakin bahwa setiap hari saya memiliki kesempatan untuk berkembang dan berproses menjadi pribadi yang lebih baik, maka dari itu saya ingin selalu berusaha melakukan hal-hal positif, baik dalam perbuatan maupun tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Metode Dakwah Gus Iqdam Melalui Komunikasi Asertif Dalam Menghadapi Tantangan Sosial

27 Oktober 2024   19:33 Diperbarui: 27 Oktober 2024   20:46 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam merupakan seorang pendakwah muda atau Da'i yang berasal dari blitar, kini namanya tidak asing lagi untuk masyarakat pulau jawa, gus iqdam menyajikan dakwah yang sangat unik, mengapa begitu? Karena segmen masyarakat yang biasanya sulit disentuh oleh dakwah islam seperti para gali[gabungan anak liar] atau  garangan[Istilah yang digunakan untuk menyebut jamaah gus iqdam yang mayoritas  berasal dari anak punk,pengamen, dll], berkat gus iqdam mereka bisa menemukan jalan taubatnya. 

 

Kesuksesan dakwah gus iqdam nyata dapat dilihat dari keberhasilannya menyatukan berbagai masyarakat majemuk dan multikultural, yakni Jemaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah gus iqdam berasal dari latar belakang yang beda,ras,suku maupun agamanya. Selain itu jamaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah kini telaah mencapai puluhan ribu, dalam berdakwah sudah semestinya terdapat proses komunikasi didalamnya, jika kita amati beberapa proses dakwah gus iqdam beliau  menggunakan metode komunikasi asertif, nah apa itu komunikasi asertif ?

Komunikasi asertif adalah teknik berkomunikasi dimana seseorang dapat berkomunikasi secara jelas,terbuka tanpa menyinggung pihak lain, komunikasi asertif dapat menciptakan suasana komunikasi yang sehat dan saling menghargai, dimana setiap pihak dapat berkomunikasi secara efektif tanpa menimbulkan konflik, komunikasi asertif bisa menghasilkan solusi yang adil dalam berbagai situasi.

Dalam proses dakwah gus iqdam terdapat beberapa faktor yang menjadi pemikat bagi para jamaah-nya antara lain 

  • Bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, gus iqdam menyadari bahwa tidak sedikit jamaah gus iqdam dari generasi baby boomers dan generasi X sudah pasti jika gus iqdam menggunakan bahasa yang gaul atau sulit orang tua tidak bisa memahami.  
  • Pembawaan yang ramah, gus iqdam sangat well come terhadap jamaahnhya ia tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, semua diperlakukan sama,tidak ada yang istimewa. Sikap inilah yang membuat jamaahnya merasa dekat, banyak dari jamaahnya yang mengutarakan permasalahan hidupnya.
  • Berbasis solusi dan tidak menghakimi, jika jamaahnya mengutarakan permasalahan gus iqdam selalu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi jamaahnya, banyak jamaahnya yang memiliki masa lalu kelam namun bagi gus iqdam itu bukan suatu masalah yang terpenting ia sudah  bersedia menyadari dan bersedia bertaubat.

Biasanya jamaah gus iqdam akan menyampaikan unek-uneknya kemudian beliau memberikan motivasi atau saran yang praktis dan solutif. (liputan6.com/islami)

Beberapa faktor yang menjadi daya tarik jama'ah gus iqdam termasuk pada komunikasi asertif, karena dalam proses dakwahnya beliau memberi kesempatan pada mad'u untuk mengutarakan permasalahan sosial maupun permasalahan yang sedang dihadapi kemudian gus iqdam merespon secara tegas dan tanpa menyudutkan pihak tertentu.

 Semoga dengan adanya konsep dakwah yang sedemikian rupa dapat menggugah rasa cinta kita kepada sang pencipta, khususnya gen z yang terkenal sebagai generasi penuh ketidak pastian dan sering overthinking, mungkin konsep dakwah ini bisa  dijadikan sebagai jalan dari pertanyaan yang tidak kunjung ada jawaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun