Mohon tunggu...
Sherly Riyantiningsih
Sherly Riyantiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa PBSI UMP ingin mempublikasikan hasil karya saya sendiri tentang cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: "Sasa Berpetualang di Hutan yang Lestari"

21 Oktober 2024   14:54 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sasa memandang Rimba dengan penuh semangat. "Apa yang bisa saya bantu?"

Rimba kemudian mengajak Sasa  berkeliling hutan dan menunjukkan kepadanya bagaimana beberapa bagian hutan  rusak. Mereka melihat pohon-pohon  ditebang, sungai-sungai tercemar  sampah plastik, dan hewan-hewan terlantar. Sasa  sangat sedih melihat  kerusakan tersebut.

“Orang sering lupa bahwa mereka juga bagian dari alam.” Mereka hanya mengambil dan tidak memberi kembali,” kata Rimba sambil menunjukkan sarang burung yang rusak akibat ditebang pohonnya.

Sasa berpikir serius. “Apa yang bisa saya lakukan untuk menghentikan semua ini?”

“Bisa dimulai dari yang kecil,” jawab Rimba. “Beri tahu teman-teman Anda betapa pentingnya melindungi alam. Dorong mereka untuk menanam pohon, memungut sampah, dan melindungi hutan kita dari kerusakan lebih lanjut.” Perubahan besar dimulai dari tindakan kecil. ”

Sasa mengangguk dengan percaya diri. "Aku akan melakukannya!" Ayo kita semua lindungi hutan ini!

Keesokan harinya, Sasa langsung mengambil tindakan. Dia kembali ke desanya dan menceritakan petualangannya kepada teman-temannya. Banyak yang awalnya tidak percaya dengan cerita tentang seorang penjaga hutan bernama Rimba. Namun, Sasa tidak menyerah. Ia mengajak teman-temannya  melihat langsung kondisi hutan yang rusak dan mulai belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Mulailah dengan  sederhana.  Sasa dan teman-temannya pergi ke hutan setiap akhir pekan untuk memungut sampah yang berserakan. Kami juga menanam bibit  di lahan kosong. Sedikit demi sedikit, semakin banyak warga desa, termasuk para orang tua, yang mulai berpartisipasi. Desa ini secara bertahap menjadi masyarakat yang sadar lingkungan.    

Namun tantangan terbesar datang ketika sebuah perusahaan besar datang ke desa tersebut untuk membuka lahan untuk pabrik baru. Mereka ingin menebang sebagian besar hutan untuk membangun jalan dan gedung. Sasa mengetahui bahwa hal ini merupakan ancaman serius bagi Hutan Rimba.

Dia mengadakan pertemuan dengan teman-temannya dan  memutuskan untuk mengambil tindakan bersama. Mereka membuat poster, mengumpulkan tanda tangan dari penduduk desa dan mengirimkan surat kepada pemerintah daerah untuk menghentikan deforestasi. Mereka juga mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin desa untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.

Hari penghakiman telah tiba. Rombongan besar tersebut akhirnya  bertemu dengan para pemimpin desa. Sasa dan teman-temannya berdiri di barisan depan sambil memegang plakat pesan  lingkungan. “Hutan ini adalah rumah kita! Jangan merusak alam demi keuntungan sementara!” teriak Sasa  lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun