Mohon tunggu...
Sherly Riyantiningsih
Sherly Riyantiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa PBSI UMP ingin mempublikasikan hasil karya saya sendiri tentang cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: Petualangan Riko dan Si Hutan Ajaib

21 Oktober 2024   13:47 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak laki-laki bernama Riko tinggal di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat. Rico suka sekali bermain  alam, terutama di hutan yang tak jauh dari rumahnya. Hutan  selalu dipenuhi kicauan burung,  gemerisik dedaunan, dan aliran sungai yang  jernih. Penduduk desa percaya bahwa hutan memiliki keajaiban karena semua pepohonan dan hewan hidup rukun di sana.

Suatu hari, Rico mendengar tangisan saat ia sedang berjalan di hutan. Penasaran, dia mengikuti suara itu dan menemukan seekor burung kecil berwarna-warni. "Kenapa kamu menangis?" tanya Riko.Burung  itu memandangnya dengan sedih. “Rumahku hancur,” jawabnya. ``Pohon tempat mereka membuat sarang telah ditebang.''

Riko terkejut. "Siapa yang memotongnya?"

“Orang-orang datang dari kota  dan mulai menebang pohon untuk membangun gedung. Hutan ini semakin hari semakin mengecil,” kata burung dengan sedih.

Riko khawatir. “Kita harus melakukan sesuatu!” ``Banyak makhluk hidup di hutan ini, termasuk Anda.''

Rico bergegas pulang dan memberi tahu orang tua serta tetangganya. Namun mereka sudah tahu dan merasa tidak banyak yang bisa mereka lakukan karena perusahaan besar di kota itu sudah mendapat persetujuan.

Rico tidak putus asa dan berpikir keras. Lalu ia teringat cerita lama tentang roh hutan, penjaga alam yang datang menyelamatkan saat hutan dalam bahaya.  Riko mengumpulkan keberanian untuk kembali ke hutan di malam hari. Di bawah cahaya bulan purnama, dia memanggil roh-roh hutan. Tiba-tiba sesosok tubuh besar yang terbuat dari dedaunan, ranting, dan akar muncul dari balik pohon. Matanya sehijau zamrud. “Saya adalah penjaga hutan,” katanya dengan suara lembut namun kuat. “Anak muda, mengapa kamu menelepon saya?”

Rico bercerita tentang bagaimana pohon ditebang dan hewan kehilangan rumahnya. "Bisakah kamu membantuku menghentikan ini?" tanya Rico. Roh hutan itu mengangguk pelan. “Saya bisa membantu, tapi Anda juga harus belajar  menjaga alam. Keseimbangan antara hutan dan manusia harus tetap dijaga.”

Keesokan harinya, seluruh desa terheran-heran melihat pohon yang ditebang itu tumbuh  dengan cepat dan menjadi lebih besar dan kuat dari sebelumnya. Bisnis di kota tersebut menjadi berantakan karena  pohon-pohon akan tumbuh kembali  dalam semalam setelah upaya dilakukan untuk menebangnya.

Namun, Rico tahu bahwa keajaiban ini tidak akan bertahan lama jika masyarakat tidak belajar menghargai alam. Ia mulai menyerukan kepada teman-temannya dan penduduk desa untuk menanam lebih banyak pohon, membersihkan sungai, dan menjaga lingkungan hutan. Mereka juga mengadakan pertemuan dengan pemerintah desa untuk membahas pentingnya menjaga hutan dari pembalakan liar.

Seiring berjalannya waktu, desa ini menjadi contoh bagaimana manusia dan alam dapat hidup berdampingan. Hutannya masih magis dan penuh  kehidupan, dan Rico dikenal sebagai pahlawan kecil yang menyelamatkan rumah bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun