Mohon tunggu...
Sherly Kwok
Sherly Kwok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Internasional Batam

-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bluefire di Kawah Ijen

15 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 27 Desember 2021   12:16 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur menjadi topik hangat yang menjadi perbincangan para wisatawan. Hal tersebut dikarenakan Fenomena alam yang terdapat di puncak gunung tersebut yaitu blue fire (api biru). Blue fire merupakan fenomena alam yang hanya ada dua di seluruh dunia yaitu di Jawa timur dan Islandia.

Daya tarik wisata Gunung Ijen

Kawah Ijen yang terdapat di puncak Gunung Ijen dan memiliki sejumlah panorama menarik untuk dikunjungi. Gunung Ijen ialah gunung dengan ketinggian sekitar 2.443 meter dari permukaan laut (mdpl). Meskipun harus melalui pendakian yang lumayan susah, namun ketika sampai di atas puncak kelelahan akan terbayar. Karena anda bisa melihat keindahan dari Blue Fire.

Blue Fire
Blue Fire


Blue fire (api biru) merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Warna biru pada api berasal dari tingginya suhu di kawah Ijen. Fenomena ini dapat anda lihat hanya pada malam hari. Waktu yang paling tepat untuk melihat blue fire ialah dini hari sekitar pukul 02.00 -- 04.00 WIB. Api biru akan terlihat lebih besar pada musim kemarau pada bulan Juli -- September.

Sunrise di Gunung Ijen
Sunrise di Gunung Ijen

Selain blue fire, sunrise di Gunung Ijen juga layak dinikmati. Agustus adalah waktu terbaik untuk menikmati sunrise di Gunung Ijen, karena posisi matahari tidak terhalang oleh gunung-gunung disekitarnya.

Souvenir Belereng
Souvenir Belereng

Kemudian terdapat souvenir dari belereng yang dapat dibawa pulang. Kawah Ijen dikenal sebagai tempat tambang belerang yang cukup populer. Lebih tepatnya di pos Paltuding yang terdapat warung makan dan minuman khas. Menariknya, di warung tersebut menjual aneka souvenir khas dari Kawah Ijen. Souvenir tersebut terbuat dari bahan bambu dengan bentuk seperti keranjang kecil yang diisi dengan serpihan dari belerang warna kuning.


Rute menuju Kawah Ijen 

Rute menuju kawah Ijen
Rute menuju kawah Ijen

Terdapat dua jalur umum yang dipakai wisatawan untuk menuju Kawah Ijen yaitu barat dan timur. Rute jalur barat dapat dimulai dari Surabaya menuju Banyupait menggunakan bus, kemudian dari Banyupait menuju Paltuding menggunakan mobil, dan dari Paltuding menuju kawah ijen dapat ditempuh dengan jalan kaki. Para pendaki lebih banyak memilih jalur barat, karena terbilang mudah dan hanya memerlukan waktu 1,5 jam dari ujung jalan menuju tepi danau. 

Sedangkan untuk jalur timur dimulai dari Denspasar menuju Banyuwangi dengan menggunakan ferry/ bus. Kemudian dari Banyuwangi menuju desa Jambu menggunakan mobil, dan dari desa Jambu menuju kawah Ijen dengan jalan kaki. Dibutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan dengan jalan kaki dari desa Jambu menuju Kawah Ijen, dengan keadaan jalan yang licin dan berbahaya.

Perjalanan ke Kawah Ijen dimulai dari Paltuding yang merupakan sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi-Ijen. Disini terdapat jalan tanah menanjak dengan ketinggian 2.400m dan waktu tempuh 2 jam. Kemudian tiba di bibir kawah, pemandangan menakjubkan akan tersaji di depan mata. Sebuah danau hijau dengan diameter sekitar 1 km yang berselimutkan kabut dan asap belerang dibawah. Dari sini wisatawan bisa melihat penambang-penambang belerang yang berada di dekat danau. Untuk menuju ke danau, wisatawan harus menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang biasanya dilalui oleh para penambang. Selain menuju permukaan danau, wisatawan dapat mengelilingi kaldera yang memakan waktu kurang lebih seharian penuh. Pendakian ke Kawah Ijen umumnya disarankan dimulai pada pagi hari demi keamanan.

Harga tiker masuk Gunung Ijen

Untuk wisatawan mancanegara akan dikenakan biaya sebesar 100 ribu rupiah di hari biasa dan 150 ribu untuk weekend. Sedangkan untuk wisatawan domestik hanya membayar sebesar 5000 ribu rupiah di hari biasa dan 7500 ribu rupiah untuk akhir pekan.

Tips untuk mendaki Gunung Ijen

Jalur Pendakian
Jalur Pendakian

Umumnya jalur pendakian di gunung-gunung lain hanya bisa dilalui 2 atau 3 orang, namun tidak pada Gunung Ijen yang justru memiliki jalur pendakian begitu luas. Meskipun begitu, wisatawan tetap harus hati-hati saat mendaki. Berikut beberapa tips untuk mendaki Gunung Ijen.

Sebelum berangkat, pastikan seluruh perlengkapan mendaki berada dalam kondisi prima. Kemudian stamina harus tetap terjaga agar tidak mudah lelah saat perjalanan. Wisatawan juga disarankan membawa pakaian tebal atau jaket karena cuaca di puncak sangat dingin.

Ketika memasuki area kawah, asap belerang dengan kadar tinggi akan menghampiri. Baunya yang menyengat akan menyebabkan batuk, pusing, pingsan bahkan meninggal dunia. Makanya, para pengunjung diwajibkan untuk menggunakan masker yang dilengkapi dengan penyaring udara. Biasanya masker tersebut bisa kamu sewa saat di pos atau sudah disediakan oleh pemandu jika kamu menyewa pemandu wisata. Pengunjung juga boleh membawa sapu tangan basah.

Bahkan kadang-kadang kawasan Ijen ditutup karena kandungan belerang yang terlalu tinggi yang dapat membahayakan para wisatawan. Para pengelola benar-benar memperhatikan keselamatan pengunjung yang melakukan aktivitas di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun