Mohon tunggu...
Sherly Jadespi
Sherly Jadespi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Mahasiswa FMIPA UNAND

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Ramen yang Kita Makan Sudah Halal?

22 Juni 2022   18:22 Diperbarui: 22 Juni 2022   18:24 3835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Ramen yang Kita Makan Sudah Halal?

 

Ramen merupakan hidangan mie khas Jepang yang identik dengan kuliner tidak halal, karena biasanya ramen dihidangkan dengan kuah kaldu yang berasal dari daging sebagai campuran atau diberi topping irisan daging babi, nori dan daun bawang.

Belakangan ini banyak sekali restoran ramen buka di Indonesia. Sehingga menjadi salah satu kuliner yang digemari oleh remaja saat ini. Ramen di Indonesia sudah di modifikasi sesuai selara lokal, mulai dari kuah hingga bahan pelengkapnya. Banyak restoran ramen yang  menyertakan "no pork no lard", padahal belum tentu restoran tersebut memiliki sertifikat halal. Di dalam islam diperintahkan untuk memakan semua yang halal, hal ini tercantum dalam Q.S Al-baqarah, 2 : 168. Selain itu, makanan yang halal juga harus terjaga kebersihan dan salinitasnya.

Adanya sertifikat halal di restoran ramen berpengaruh langsung terhadap konsumen karena akan memunculkan rasa aman dan nyaman untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Meskipun begitu sebelum membeli ramen kita tetap harus berhati-hati dan memperhatikan beberapa hal. Ramen bisa saja menjadi haram apabila : 

  1. Kuah ramen biasanya diolah bersamaan dengan  tulang babi (tonkostsu) dimana tulang ini direbus selama berjam-jam. Sehingga harus dipastikan kehalalannya.
  2. Penggunaan daging sebagai topping pada ramen. Kita harus memastikan apakah dagingnya berasal dari sumber yang halal atau tidak.
  3. Telur pada ramen biasanya juga dimasak bersamaan dengan soy sauce sehingga warna pada telur akan tampak lebih gelap, hal ini perlu diperhatikan karena bisa jadi telur tersebut akan mengandung alkohol.

Inilah pentingnya sebagai muslim sebelum mengkonsumsi ramen harus memastikan makanan yang kita santap sudah terbebas dari unsur yang haram atau tidak, dan pastikan restoran ramen-nya telah bersertifikasi halal MUI.

Penulis : Sherly Jadespi (Mahasiswi Biologi FMIPA Universitas Andalas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun