Saya pernah sangat bermasalah dengan kemalasan.
Semangat bersih-bersih dan masak-masak lenyap hilang setelah berpisah dari suami th 1999.
Karena anak-anak sudah cukup besar, mereka bisa mengurus diri mereka sendiri, seperti mencuci pakaian sendiri.
Kadang kalau lagi rajin saya masak, tapi lebih sering beli makanan matang.
Anak-anak tidak banyak menuntut.
Pakaian kotor bisa sampai bertumpuk-tumpuk karena berminggu-minggu belum dicuci.
Malas. Kamar mandi kotor, seprai tidak diganti.
Sebenarnya saya ingin bisa keluar dari kemalasan. Bisa menolong diri sendiri, tidak bergantung sama orang lain.
Tapi sulit sekali.
Belum dikerjakan, sudah capek duluan.
Sering saya bertanya pada diri sendiri kenapa orang lain bisa menolong diri mereka sendiri: rajin, bersih, segar, sehat.
Saya juga mau.
Tapi yang bagi orang lain mudah saja, bagi saya sangat sulit.
Tapi sungguh Tuhan ada. Ia mengetahui kerinduan terdalam di hati ini, meskipun saat itu, saya belum mengenal-Nya. Masih hidup dalam gelap dosa.
Suatu hari, kalau tidak salah di awal th 2006, di Balikpapan, saya berkenalan dengan seseorang. Dia memegang sebuah buku. Saya bertanya itu buku apa. Orang itu langsung menjelaskan betapa baik buku itu untuk dibaca. Sebuah buku motivasi. Judulnya Ethos, karya Jansen Sinamo.
Singkat cerita saya pinjam buku itu, dan dengan baik hati orang itu memberikan dengan pesan supaya tidak perlu repot-repot mengembalikan.
Wow. Luar biasa. Saya tidak bisa berhenti membaca. Seperti panci ketemu tutup. Saya mendapat apa yang saya perlukan. Buku itu seperti ditulis khusus untuk saya. Saya ada di buku itu, tepatnya begitu.
Saya tertulis disana:
Malas. Tidak bisa menyelesaikan pekerjaan besar, tidak tahu berterima kasih, dll.
Buku itu mengenal saya.
Dan buku itu menolong saya mengetahui kenapa saya menjadi orang yang menyedihkan seperti itu.
Lalu buku itu menolong saya untuk melihat bahwa bekerja adalah berharga. Sesuatu dalam diri saya dibangun.
Singkat cerita, setelah membaca buku itu, kembali ke Palu, saya menjadi orang yang berbeda.
Rumah bersih, kamar mandi berkilat, makanan hasil tangan sendiri tersedia di meja pada waktunya.
Saya mulai produktif. Setiap hari bikin nastar setengah kilo mentega untuk dijual. Waktu saya sudah mulai diisi dengan hal yang berguna.
Ada tiga amplop putih yang saya taruh di atas meja, bertuliskan: Modal, Keuntungan, dan Perpuluhan.
Meskipun sedikit, karena saya hanya mampu membuat setengah kilo sehari, penjualannya berjalan lancar. Semakin hari semakin baik.
Kemudian saya mengalami peristiwa yang mengubah seluruh kehidupan saya secara drastis.
Karena di masa lalu saya hidup dalam kegelapan dosa, ketika saya mulai berpaling kepada Tuhan dan berkeinginan kuat menata hidup baru, seseorang tersakiti dan hendak mencelakakan saya dengan sengaja (Puji Tuhan, saya sudah mengampuninya).
Saya dan anak perempuan saya harus lari meninggalkan kampung halaman, meninggalkan rumah, pekerjaan dan sekolah.
Saat itulah saya mengalami Tuhan secara nyata.
Tuhan ada. Tuhan hidup!
Dengan cara yang ajaib saya diselamatkan.
Dan puji Tuhan saya mengalami Tuhan banyak lagi.
Mengalami firman-Nya. Mengalami hikmatNya yang tersembunyi dan rahasia (1 Kor 2:7-8). Mengalami kasih karunia-Nya. Penebusan-Nya.
Dengan pertolongan Tuhan, saya menulis semua yang Tuhan ajarkan yaitu jalan yang harus ditempuh dalam memperoleh pengampunan, dan menyampaikan kepada orang lain, sebagai suatu kesaksian, karena kehendak Tuhan.
Yesaya 48:17 (TB) Beginilah firman YHWH, Penebusmu, Yang Mahakudus, Elohim Israel: "Akulah YHWH, Elohimmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Amsal 4:11 (TB) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.
Yesaya 48:18-19 (TB) Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku."
Hari ini saya bersyukur kepada Tuhan telah mengalami semua ini.
Tuhan telah membuat saya percaya kepada-Nya, Ia telah memberi dasar yang teguh, telah menjadi batu penjuru bagi saya, Ia menyelamatkan saya (Yes 28:16, Ibrani 11:1, Efe 2:19-20, Yes 33:6).
Tuhan tidak hanya menyelamatkan saya dari ancaman kematian, tapi oleh kebenaran-Nya, saya diluputkan dari hawa nafsu dunia yang membinasakan (2 Petrus 1:3-4).
Tentu saya belum sempurna, tapi ke dalam tangan Tuhan yang sempurna telah saya serahkan segenap diri saya untuk dibuat sesuka hati-Nya untuk kesenangan-Nya.
Saya berterima kasih kepada Jansen Sinamo yang telah menulis 'Ethos' untuk saya. Dengan buku itu dan dua buku lagi yaitu PDL, karya Rick Warren, dan Alkitab, Tuhan mempersiapkan saya untuk menjadi saksi-Nya (Yes 44:8-9), sebelum saya mengenal-Nya.
Puji Tuhan, dengan pertolongan-Nya, saya bersaksi sejak Januari 2007.
1 Yohanes 4:14 (TB) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
Terpujilah Elohim semesta alam dan Tuhan Yesus Kristus yang telah membentuk dan memberi saya kesempatan untuk bersaksi bagi-Nya. Sungguh suatu kehormatan.
Roma 8:28-30 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Elohim turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Elohim. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Elohim,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Elohim, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Elohim sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Amin. Terpujilah nama-Mu. Jadilah kehendak-Mu.
Semua hormat dan kemuliaan hanya bagi-Mu.
HaleluYah.
17 Peb 2021
Dalam nama Tuhan Yesus, saya bersaksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H