Mohon tunggu...
Sherly Aprilia
Sherly Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi menulis dan ingin membuat sebuah suatu karya buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Konsistennya Kurikulum Pendidikan di Indonesia

29 Mei 2024   20:54 Diperbarui: 29 Mei 2024   21:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di indonesia ada beberapa kurikulum,seiring bergantinya kepemimpinan presiden terkadang juga membuat kebijakan kurikulum juga berganti. Ketidak konsistennya kurikulum pendidikan di indonesia membawa dampak dan pengaruh pada Guru serta siswa. Seharusnya Indonesia memberikan patokan yang jelas untuk kurikulum pendidikannya agar dapat konsisten dalam penerapan di pembelajaran. Mengapa demikian,karena beberapa guru mengeluh terhadap perubahan kurikulum pendidikan yang membuat mereka bingung serta mempelajarinya mulai dari awal kembali. 

Bukan hanya guru,namun siswa juga mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada kurikulum yang baru . Oleh sebab itu ketidak konsistennya kurikulum pendidikan di indonesia memberikan dampak yang kurang baik. Meskipun tujuannya adalah untuk mencari kurikulum yang tepat untuk pendidikan di indonesia dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan demi generasi penerus Bangsa. Hal itu sah - sah saja,tapi perlu diperhatikan kembali untuk uji coba kurikulum apakah akan membawa manfaat atau hanya akan menimbulkan suatu masalah dalam proses pembelajaran.

Adapun beberapa dampak positif dari ketidak konsistenan kurikulum pendidikan :

1. Ketidakonsistenan dapat mendorong inovasi di kalangan pendidik dan pengelola sekolah

2. Ketidakonsistenan memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks dan kebutuhan lokal. 

3. Siswa dan guru dapat mengembangkan keterampilan adaptif yang penting dalam menghadapi perubahan

4. Ketidakonsistenan memberi ruang bagi eksperimen dalam pendidikan. Sekolah dan daerah dapat mencoba pendekatan baru dan mengevaluasi efektivitasnya sebelum diimplementasikan secara lebih luas

5. Kurikulum yang tidak kaku memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

6. Memberi sekolah lebih banyak otonomi dalam menentukan kurikulum dapat mendorong kemandirian dan inisiatif lokal

Namun hal ini juga memiliki dampak negatif,yaitu :

1. Seringnya perubahan kurikulum dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi siswa, guru, dan orang tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun