Mohon tunggu...
Sherly Ardi Vantono
Sherly Ardi Vantono Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Sharing is Caring

Public Health of University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Ibu dalam Menjaga Nutrisi Si Adik pada Masa Pandemi Covid-19

8 September 2020   16:30 Diperbarui: 8 September 2020   16:54 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi COVID 19 menjadi bagian dari tantangan keluarga Indonesia. Banyak keluarga yang mulai merasakan dampak dari terjadinya pandemic COVID-19 antara lain kehilangan pekerjaan, menurunnya pendapatan keluarga, menurunnya tingkat daya beli kebutuhan primer keluarga, berubahnya jadwal bekerja, sulitnya melakukan kunjungan kesehatan balita, berubahnya jadwal sekolah anak, dan lain-lain. Perubahan ini membutuhkan hati yang besar dari para orangtua untuk menerimanya dan kreativitas untuk menanganinya.

Ibu yang masih memiliki anak usia dibawah 2 tahun akan lebih berperan dalam menjaga kesehatan si Adik. Usia anak dibawah 2 tahun merupakan masa keemasannya untuk bertumbuh optimal karena perkembangan otak si Adik sangatlah cepat di masa ini. 

Nutrisi lengkap untuk anak pada usia pertumbuhan ini tentu sangatlah penting untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. 

Sang Ibu harus memberikan tanggung jawab dalam mempertahankan gizi terbaik bagi baduta nya (BAyi dibawah DUa TAhun) apalagi dengan adanya masa PSBB (social distancing) yang membatasi kunjungan ke Puskesmas/tenaga kesehatan selama pandemi.

Apa saja sebenarnya peran ibu dalam menjaga nutrisi Baduta?

1. Ibu sebaiknya melanjutkan pemberian ASI pada si Adik hingga usia 2 tahun

Bagi Ibu yang masih bisa melanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun akan membantu si Kecil dalam memenuhi asupan gizinya. ASI dari ibu memiliki nilai gizi yang sangat cocok dan bernilai baginya. 

Bayi usia 0-6 bulan memerlukan ASI Eksklusif, yang berarti ASI saja tanpa tambahan makanan/minuman lain sudah memenuhi kebutuhan gizi si Adik. Selanjutnya, pada bayi usia 6-23 bulan, ASI masih saja diperlukan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya, hanya saja sudah harus dibantu dengan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).

2. Pemberian MP-ASI bernutrisi

MP-ASI akan membantu ibu dalam memenuhi gizi si Kecil yaitu dengan padat energy, protein, dan zat gizi mikro (zat besi, zink, kalsium, Vit A, Vit C, dan folat), tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, dan penyedap rasa/pewarna/pengawet, mudah ditelan, dan disukai anak. 

Biasanya kenalkan menu 4 bintang pada si Adik yaitu, sayur-sayuran/buah-buahan, karbohidrat, protein hewani, dan protein nabati. Menu ini merupakan menu dengan jenis makanan yang seimbang bagi kebutuhan nutrisinya. MP-ASI ini harus diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari si Adik.

3. Jaga si Adik dari penyakit yang dapat menyerang tubuhnya  

Imunisasi lengkap dan teratur tentu sangat di"gong"kan tenaga kesehatan. Imunisasi ini berguna untuk pencegahan infeksi penyakit pada si Adik. Jaga kebersihan makan, minum, dan berilah lingkungan yang sehat akan membantu mencegah datangnya infeksi pada tubuh si Adik  Apabila Adik terserang penyakit infeksi, maka tentu akan mengganggu nafsu makannya sehingga akan mempengaruhi status gizi si Adik. Hal inilah yang menyebabkan mengapa selain asupan nutrisi, pencegahan infeksi pada si Adik juga diperlukan.

4. Pantau Pertumbuhan dan Perkembangan si Adik  

Pandemi COVID19 menyulitkan ibu untuk datang ke Posyandu./Puskesmas untuk melakukan pemantauan pertumbuhan si Adik. Hal ini awalnya akan memberikan kesan khawatir bagi sang Ibu, namun ibu dapat menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dari Kemenkes yang biasanya sudah diberikan tenaga kesehatan yang bertugas di posyandu/puskesmas tempat Ibu berkonsultasi. 

Dalam buku itu, sebenarnya sudah lengkap mengenai pemantauan perumbuhan si Adik. Meskipun ibu belum dapat melakukan pengukuran tinggi badan/panjang badan dan berat badan secara mandiri, namun butuh diinfokan khusus ke tenaga kesehatan kepercayaan Ibu apabila ada hal-hal negative pada kesehatan si Adik, seperti diare, berat badan menurun, adik semakin tidak nafsu makan, dan/atau demam tinggi.  

5. Berilah kasih sayang dan stimulasi bagi si Adik

Meskipun banyak hal yang harus ibu kerjakan, jangan lupa untuk tetap memberi perhatian pada si Adik seperti mengajaknya bicara, menemani bermain bersama, ataupun mengajarkannya hal-hal baru. Masa kecil si Adik sangatlah menentukan bagi perkembangan otaknya ke depan loh, Bu. 

Stimulasi ini juga bisa berupa mengenalkannya pada buah-buahan dan sayuran serta mengajarkannya macam-macam bentuk, warna, dan kata-kata baru. Pada akhirnya hal inipun dapat meningkatkan keinginan si Kecil dalam mengonsumsi makanan sehat.

Nah, sekian singkatnya mengenai pemberian nutrisi bagi si Kecil. Ibu pasti sangat berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, namun bantuan dan support dari anggota keluarga yang lain pasti juga diperlukan ibu dan si Kecil. Yuk sama-sama menjaga kebutuhan nutrisi si Adik!  

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun