Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan peserta didik diharapkan dapat memiliki kecerdasan, skill, dan sikap hidup yang baik, sehingga  dapat  bergaul dengan baik di lingkungannya. Namun, masih banyak guru apalagi orangtua yang hanya mempedulikan dan mementingkan nilai anak dari segi prestasi akademik saja.Â
Terdapat perbedaan cara pandang tentang hal ini, tentang bagaimana orang tua dan guru dalam memandang dengan menomorsatukan prestasi akademik dan menomorduakan prestasi nonakademik yang dimiliki peserta didik. Padahal anak-anak diciptakan berbeda-beda untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.Â
Ya, prestasi siswa tidak hanya didapat dari prestasi akademik saja, dengan dimilikinya prestasi nonakademik  siswa  akan dapat mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat untuk mejadi hebat dengan caranya sendiri.
Kecerdasan atau intelegensi dapat dikatakan sebagai kemampuan memahami dunia, cara berpikir rasional, dan juga menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan suatu tantangan.Â
Tuhan menciptakan manusia dengan dibekali kemampuan, bakat dan juga intellegensi (IQ) alami dengan takaran yang berbeda-beda. Selain itu, pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dengan sejumlah kecerdasan potensial yang siap dikembangkan, untuk dapat meningkatkan kemampuan dan menggapai cita-cita serta tujuan hidupnya.Â
Teori Multiple Intelligences ini ditemukan serta dikembangkan oleh seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School Of Education, Harvad University, Amerika Serikat, yaitu Howard Gardner.Â
Di dalam teorinya Gardner menjelaskan bahwa setiap manusia/ seseorang dianugerahi lebih dari satu intelegensi dengan bentuk kemampuan yang berbeda-beda kemudian disebutnya dengan multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Menurut hasil identifikasinya, Gardner berpendapat bahwa di dalam diri setiap manusia terdapat 9 (sembilan) jenis kecerdasan, antara lain;
- Kecerdasan Matematika--Logika (Logical-Mathematical Intelligence) yaitu kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan penalaran yang logis, serta menggunakan angka dengan baik.
- Kecerdasan Berbahasa (Linguistik Intelligence) merupakan kemampuan dalam menggunakan dan mengolah kata dalam bentuk tulisan atau lisan.
- Kecerdasan Dimensi Ruang (Visual-Spatial Intelligence) adalah kemampuan dalam memahami konsep ruang, posisi, letak dan bentuk-bentuk tiga dimensi.
- Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Bodily-Kinestehetic Intelligence) merupakan sebuah kemampuan siswa di dalam mengkombinasikan penglihatan dan gerak tubuh atau juga keahlian menggunakan seluruh tubuh guna mengekspresikan ide serta perasaan. Kecerdasan ini berkaitan dengan mendayagunakan tubuh secara terampil.
- Kecerdasan Musical (Musical Intelligence) yaitu kemampuan untuk mengenali, mengolah yang berkaitan dengan nada-nada, dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah dan mengekspresikan.
- Kecerdasan antarpribadi (Interpersonal Intelligence) yaitu kecerdasan dalam hal menjalin interaksi sosial dan memelihara hubungan sosial dengan mengaplikasikan keterampilan seseorang didalam membangun, menciptakan, dan mempertahankan relasi/hubungan sosial juga teknik dalam mempersepsi serta membedakan suasana hati, memberi maksud, memotivasi perasaan orang lain.
- Kecerdasan intrapribadi (Intrapersonal Intelligence) yaitu kemampuan diri untuk mengerti juga memahami diri sendiri, dalam artian memahami keinginan, hasrat dan minat juga harapan yang ada pada diri dan melakukan sesuatu dengan berdasarkan pemahaman tersebut.
- Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence) yaitu keahlian diri manusia dalam mengenali dan mengelompokan spesies flora dan fauna terhadap lingkungan sekitar.
- Kecerdasan Eksistensialis (Existentialis Intelligence) merupakan kemampuan yang ada hubungannya dengan kepekaan dan kemampuan untuk menjawab masalah-masalah terdalam diantaranya eksistensi atau juga bisa disebut keberadaan manusia.
Kesembilan kecerdasan bukan tidak mungkin dimiliki sekaligus oleh setiap individu, hanya saja didalam taraf yang berbeda- beda. Namun terkadang, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, bisa bercampur baur dengan kecerdasan lainnya.Â
Multiple intelligences menghindarkan anak dari rasa rendah diri dan tidak bahagia, rasa ketidaksetujuan, dan penolakan sosial. Sebaliknya, anak akan terdukung oleh lingkungan yang memberikan kesempatan anak untuk belajar, bimbingan belajar dari orang tua dan pendidik, serta motivasi yang kuat untuk belajar dalam mengembangkan potensinya.