(Khaidir et al., 2024)
2. Industri Pengolahan Mineral
Indonesia memiliki berbagai sumber daya mineral yang sangat kaya, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan batu bara. Dalam industri kimia, SDA ini diolah menjadi produk bernilai tinggi melalui berbagai proses kimia yang dapat meningkatkan nilai tambah, seperti:
a. Ekstraksi Logam (Hidrometalurgi dan Pirometalurgi)
Misalnya, nikel yang ada di Indonesia diekstraksi melalui metode hidrometalurgi (penggunaan larutan untuk mengekstraksi logam dari bijih) atau pirometalurgi (pemanasan bijih logam untuk memisahkan logam dari unsur lain). Proses ini mengubah mineral menjadi logam murni yang digunakan dalam berbagai industri, seperti elektronik, otomotif, dan konstruksi.
b. Pengolahan Bauksit Menjadi Alumina dan Aluminium
Bauksit, sebagai bahan baku utama alumina, dapat diolah dengan proses Bayer (proses kimia yang menggunakan larutan natrium hidroksida untuk mengekstraksi alumina) sebelum diproses lebih lanjut menjadi aluminium. Aluminium ini digunakan dalam banyak sektor, mulai dari konstruksi, transportasi, hingga kemasan.
(Zinoveev et al., 2021)
3. Pengelolaan Limbah dan Teknologi Ramah Lingkungan
Industri kimia juga memiliki peran dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Salah satu langkah penting adalah mengurangi limbah yang berbahaya dan meningkatkan efisiensi sumber daya melalui teknologi ramah lingkungan.
a. Daur Ulang Limbah