Mohon tunggu...
Sherli Ivani
Sherli Ivani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biologi Universitas Andalas

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peran Identifikasi Tumbuhan Paku dalam Pemantauan Kesehatan Lingkungan: Studi Kasus Area Tropis

15 Januari 2024   11:31 Diperbarui: 15 Januari 2024   14:12 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi tumbuhan paku di unand by sherli

Keragaman jenis tumbuhan paku pada suatu kawasan dapat menjadi penanda bagaimana kondisi kawasan tersebut. Jika semakin banyak jenis tumbuhan paku yang ada di kawasan tersebut, maka dapat dianggap bahwa kawasan tersebut masih terjaga kondisi lingkungannya. Karena beraneka ragamnya  jenis tumbuhan paku yang mampu bertahan hidup dan berkembang di kawasan tersebut, menandakan bahwa kawasan tersebut memiliki kondisi lingkungan yang bagus dan terjaga keseimbangan ekosistemnya. 

Sebaliknya, jika suatu kawasan sudah mulai rusak dan terganggu ekosistemnya, maka hanya jenis tumbuhan tertentu saja yang dapat hidup pada kawasan tersebut, sehingga keragaman jenis tumbuhan yang ada pada kawasan tersebut sedikit atau bahkan hanya didominasi oleh satu jenis tumbuhan saja. 

Misalnya, tumbuhan paku jenis Stenochlaena palustris (paku kelakai) yang dapat tumbuh di kawasan hutan bekas penebangan kayu dan area rawa,  jika suatu kawasan hanya didominasi oleh satu jenis tumbuhan paku tersebut, maka dapat dianggap kawasan tersebut telah terganggu ekosistemnya akibat kegiatan penebangan kayu, karena area yang terbuka akibat ditebangnya pohon-pohon besar membuat tumbuhan paku tersebut lebih mudah hidup mendominasi di kawasan tersebut.

Dengan demikian identifikasi tumbuhan paku memiliki peran penting dalam hal pemantauan kesehatan lingkungan, karena tumbuhan paku memiliki kekhasan habitat hidup yang dapat menjadi penanda atau indikator terhadap kondisi kesehatan lingkungan pada suatu kawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun