Mohon tunggu...
sherliane Vanesa
sherliane Vanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keanu dan Ana

18 Oktober 2022   12:35 Diperbarui: 18 Oktober 2022   12:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin berhembus dengan kencang menerpa diri ana yang tengah berdiri di pesisir laut dengan sendirian.merenungkan kenangan demi kenangan, tanpa ana sadari sebutir air mata jatuh dari pelupuk matanya.
" ya Tuhan mengapa hidupku sangat menyedihkan, apakah diriku ini memang tak pantas untuk melanjutkan hidup ini". Ujar ana yang tanpa sadar tengah menangis hebat.

Di tempat yang tidak jauh dari pantai terlihat sesosok lelaki yang tengah mengamati ana. Lelaki tersebut hendak mendekati ana akan tetapi mengurungkan niatnya begitu mendengar suara tangis dari diri ana. Lelaki ini hanya memandangi ana dari kejauhan saja karena tak ingin menganggunya.

Tanpa disadari ana tengah berjalan ke tengah laut seperti orang yang hendak mengakhiri hidupnya. Sontak lelaki tersebut berlari ke arah ana untuk menyelamatkan dirinya.

Disisi lain, ana di dalam hatinya hanya berucap minta maaf kepada Tuhan dengan apa yang dia lakukan saat ini.
" maafkan aku ya Tuhan, aku sudah tak tahan dengan semua cobaan yang telah kau berikan. Tolong berikan aku ketenangan setelah ini". Ucap ana dalam hati sebelum dirinya benar -- benar tenggelam kedalam laut.

Di tengah kesadarannya tanpa ana sadari dirinya ditarik oleh seseorang keluar dari laut. Ana yang dalam kondisi setengah sadar berusaha untuk memberontak, karena ana tak ingin dirinya diselamatkan. Ana menginginkan semuanya berakhir saat ini juga.
Akan tetapi karena kondisi ana yang sudah setengah sadar pun tak dapat menghindari dari tarikan seseorang tersebut.
Ketika mereka berdua sudah sampai di pesisir pantai, Ana pun dengan sekuat tenaga untuk melihat siapa orang yang hendak menyelamatkan. Ana kaget bukat main ternyata yang menyelamatkannya adalah laki- laki yang selama ini membuat hidupnya tak tenang.
Dengan kesal Ana pun berusaha untuk memukul lelaki tersebut, walaupun Ana yakin pukulannya tak akan membuat badan sang laki -- laki merasakan sakit.
" kenapa lu selamatin gua nu, lu belum puas bikin hidup gua sengsara hah". Ujar Ana berteriak.
" Ana dengerin gua dulu, ngga begini caranya kalau lu sudah capek dengan semuanya, gua minta maaf sebelumnya sudah nyakitin lu, tap i gua mohon jangan kaya gini na". Kata keanu memohon kepada Ana. Tetapi Ana tetap bersikeras memberontak dan tidak ingin diselamatkan.
 keanu memeluk erat Ana agar ia bisa lebih tenang, kemudian Ana pun nangis dalam pelukan keanu. Karena keanu merasa bersalah akhirnya dia meminta maaf terus menerus ke Ana "Ana maafin kesalahan gua selama ini ya, gua tau gua banyak salahnya ke lu, gua minta maaf ya Ana, lu mau kan memaafkan semua kesalahn gua. Gua janji gua bakalan selalu ngejaga lu na gua bakal selalu ada di samping lu, mau kan na maafin gua ?". kata keanu sambil memeluk ana erat.
Kemudian Ana pun mulai memaafkan kesalahan keanu walaupun di hati ana masih banyak kesedihan tapi ia berusaha menghilangkan itu semua. Dan akhirnya mereka berdua kembali ke rumah mereka masing -- masing dan menjalankan kehidupan mereka seperti biasa dan hidup berbahagia. Akan tetapi didalam hati keanu dia masih merasa bersalah dan mencoba untuk menebus kesalahannya. Banyak perhatian yang dia berikan kepada ana, hingga ana sangat tersentuh dan merasakan kenyamanan yang diberikan oleh Keanu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun