Mohon tunggu...
Sherlene Priscilia Horasia
Sherlene Priscilia Horasia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Tanda Tanya" (2011)

14 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 15 Maret 2022   10:52 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sisi lain cerita terdapat keluarga menuk dan soleh. Pada awalnya keluarga mereka berada dalam kondisi yang baik. Menuk bekerja pada sebuah restoran yang menjual babi, namun ia diperlakukan dengan baik oleh pemilik restoran yaitu Sun dan istrinya. 

Konflik mulai muncul ketika sang suami, Soleh tak kunjung mendapat pekerjaan. Soleh merasa frustasi dan gagal menjadi seorang kepala keluarga. Hingga pada suatu hari Soleh mendatangi Menuk saat ia bekerja, dan meminta untuk bercerai. Pada saat itu Menuk merasa hancur, namun berusaha untuk memahami keadaan Soleh dan bersabar.

Disaat yang bersamaan, sang pemilik restoran, Tan Kat Sun juga memiliki masalah. Sun sadar, usianya tidak akan bertahan lama dan kesehatannya mulai menurun. 

Sun ingin anaknya, Hendra untuk meneruskan usaha restorannya. Namun setelah mengajarkan Hendra, Hendra tidak serius dalam memperhatikannya dan meninggalkan restoran. Pada suatu siang Sun berusaha menanyakan Hendra sampai kapan ia akan terus menghabiskan waktunya yang berujung menjadi sebuah pertengkaran diantara keduanya. Konflik besar mulai terjadi semenjak Sun jatuh sakit dan tidak dapat mengurus restorannya lagi. Hendra mengambil alih restoran dan menjalankannya seperti biasa. 

Namun saat bulan puasa tiba. Ia tidak melepas tirai yang digunakan untuk menutupi restoran. Selain itu juga ia mengganti peraturan restoran, dimana restoran akan buka pada hari ke 2 lebaran. Menuk mau tidak mau harus kembali bekerja karena merasa tidak enak kepada Hendra, namun mengetahui hal itu, Soleh merasa kesal. 

Keesokan paginya, Sun menanyakan istrinya berapa lama pegawai mereka libur. Setelah bertanya 2 kali dan tidak mendapat respon ia segera ke restoran dan marah ketika melihat restoran yang bekerja layaknya hari biasa. Hendra dan Sun mengalami perdebatan yang besar. 

Di waktu yang bersamaan, Soleh bersama sekelompok orang berjalan menuju Restoran milik Sun. Lalu Soleh dan kelompoknya menghancurkan restoran yang dimiliki oleh Sun. Sun dan seluruh orang yang berada di restoran berusaha memberhentikan amukan kelompok tersebut, namun gagal. Hingga Sun terkena pukulan dan pingsan.

Waktu pun berlalu, hari natal pun tiba, banyak umat berkumpul di gereja untuk merayakan natal. Sahabat Rika, Surya memerankan Yesus meskipun ia beragama islam. Mengetahui bahwa pemeran Yesus dalam drama adalah seseorang yang merupakan pemeluk agama Islam, Doni teman dari rika menentang keras akan hal tersebut. masalah kecil tersebut nantinya terselesaikan setelah pastor datang untuk melerai konflik. 

Setelah drama berlangsung, Soleh diam-diam masuk ke dalam gereja karena penasaran. Hingga akhirnya ia dipanggil oleh salah satu kawan barnasnya untuk kembali berjaga. Tetapi sebelum keluar, sebuah kotak kardus menarik perhatiannya, ia memutuskan untuk mengeceknya. Ternyata di dalam kotak tersebut terdapat bom, Soleh yang panik kembali teringat akan resiko menjadi Barnas yang dikatakan oleh istrinya. Kemudian ia segera berlari membawa kotak itu keluar. Namun nyawa Soleh tidak terselamatkan dan umat berlarian keluar gereja.

Pada akhir cerita film Tanda Tanya ini, Rika dapat kembali menjalin hubungan dengan kedua orang tuanya setelah sekian lama. Hendra memutuskan untuk berpindah agama untuk lebih memahami Agama Islam. Menuk belajar untuk menerima kenyataan bahwa suami tercintanya telah pergi untuk menyelamatkan banyak orang. Untuk menutup film yang indah ini, Terdapat adegan dimana semua orang berkumpul di depan pasar yang bernama “Pasar Soleh”.

Pada film ini saya dapat menemukan banyak konflik yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, film ini dapat menggambarkan setiap karakternya dengan baik. Ketiga keluarga digambarkan sesuai dengan pandangan yang sering kita lihat di publik. Namun dengan pembawaan tema Agama ini dapat memunculkan berbagai konflik karena Agama merupakan topik yang sensitif. Dapat saya akui, Hanung merupakan salah satu orang yang pemberani karena dapat menyutradarai film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun