Semenanjung Korea dulu merupakan satu negara kesatuan dipimpin oleh kerajaan dinasti yang membentuk suatu peradaban besar bagi Korea. Melihat sejarah, Korea juga pernah menjadi salah satu negara jajahan Jepang yang sangat berkuasa di kawasan Asia Timur.Â
Selama dibawah masa penjajahan, warga negara Korea mengalami banyak sekali penderitaan seperti perampasan harta kekayaan, pelarangan menggunakan bahasa Korea dan juga dilarang mendapatkan edukasi bahasa Korea.Â
Sama seperti negara-negara yang pernah dijajah lainnya, warga Korea juga banyak melakukan berbagai macam bentuk perlawanan terhadap pemerintah Jepang salah satunya dengan berdemonstrasi.
Titik terang dari perlawanan yang terus dilakukan warga Korea pun mulai terlihat saat Perang Dunia ke 2 dimana saat itu Jepang menjadi aktor utama. Perhatian Jepang akan negara-negara jajahannya mulai berkurang.Â
Hal itu dimanfaatkan oleh beberapa negara seperti Korea dan Indonesia yang mulai membentuk komite untuk mempersiapkan kemerdekaan, di Korea komite tersebut diberi nama Choson Kon-guk Junbi Wiwonhoe .Â
Pada akhirnya tanggal 15 Agustus 1945 Korea resmi merdeka dari penjajahan Jepang karena Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia ke 2. Namun kemerdekaan tersebut bukan berarti menjadi awal yang baik bagi Korea, pemenang di perang dunia ke 2 seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet yang merupakan aktor super power mulai mengintervensi negara-negara jajahan Jepang.
Pasca kemenangannya, aktor-aktor tersebut mulai memasuki Korea dengan menyebarkan ideologi-ideologi mereka yang saling bertolak belakang. Amerika Serikat dengan ideologi demokrasi nya berada di Korea bagian Selatan dan Uni Soviet dengan Komunisnya menduduki Korea bagian Utara. Intervensi ini kemudian berakhir dengan pemisahan pemerintahan Korea menjadi 2 bagian yaitu Korea Selatan (Republic of Korea) dan Korea Utara (Democratic People of Republic Korea). Semenjak terpecahnya semenanjung Korea, keduanya terus mengalami perseteruan bahkan sampai terjadinya sebuah peperangan. Kedua rival sedarah ini terus berseteru. Di tahun 1998 pada saat masa pemerintahan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung, beliau selalu membuat kebijakan untuk membuat Korea Selatan menjadi lebih baik dan memiliki keinginan untuk reunifikasi atau menyatukan kembali semenanjung Korea.
Berkat semua kebijakan upaya reunifikasi yang diambilnya, Kim Dae Jung berhasil membawa Kim Jong Il sebagai presiden Korea Utara pada sebuah meja perundingan untuk membahas perihal reunifikasi lebih lanjut.Â
Dengan adanya pertemuan bersejarah tersebut dan juga kebijakan Sunshine Policy dari Kim Dae Jung yang membuat Korea Utara terus membuka pintu terhadap dunia luar, akhirnya berhasil membuat perubahan yang signifikan terhadap ketegangan yang ada di semenanjung Korea.Â
Meskipun begitu mencairnya ketegangan ini ternyata tidak dapat berlangsung lama karena Kim Jong Il wafat diakibatkan serangan jantung, yang kemudian kepemimpinannya digantikan oleh anaknya Kim Jong Un.Â
ISI