Pariwisata di Kepulauan Riau merupakan salah satu sektor utama yang membantu kemajuan pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia. Kekayaan alam, seni, dan budaya merupakan salah satu bidang penting dalam pariwisata di Kepulauan Riau. Alam Kepulauan Riau memiliki iklim tropis, dengan 2.408 pulau yang 30% diantaranya tidak berpenghuni.
Kota Batam merupakan pintu gerbang pariwisata utama ketiga di Indonesia, setelah Bali dan Jakarta. 2,25 juta orang atau sekitar 25% dari jumlah wisatawan asing di Indonesia masuk melalui Batam. Kepulauan Riau juga menjadi provinsi percontohan wisata lintas batas di Indonesia bagi kota Manado, Belitung, dan pulau Kalimantan.
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa. Batam merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam--Bintan--Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Taman Habibie Tangga Seribu merupakan satu di antara tempat wisata yang bisa traveler temukan di Batam, Kepulauan Riau.
Lokasi Taman Habibie Tangga Seribu ini berada di Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.
Tempat wisata Taman Habibie Tangga Seribu ini masih kurang begitu familiar, dikalangan wisatawan.
Maksud 1000 dihitung secara keseluruhan, jadi tidak cuma tangga yang turun ke pantai saja, ada lagi tangga ditempat lainnya di kawasan ini, sehingga kalau dijumlahkan kurang lebih 1000," tambah Haris.
Sayangnya, karena dikelola swadaya oleh masyarakat setempat, Tangga Seribu Habibie terkesan kurang terawat. Rute menuju tempat wisata ini pun sangat sepi, dengan kontur jalan yang naik turun.
Namun dari spot ini, Anda bisa melihat gedung-gedung pencakar langit Singapura lebih jelas. Ya, Haris mengatakan bahwa setiap malam tahun baru, pengunjung Tangga Seribu semakin ramai karena antusiasme warga Batam yang ingin melihat pesta kembang api di negara tetangga.