Salah satu akar permasalahan utama dalam menghadapi sampah adalah kurangnya kesadaran akan dampaknya terhadap lingkungan. Banyak orang masih kurang mengerti betapa seriusnya dampak dari pembuangan sampah sembarangan, termasuk pencemaran udara, tanah dan air, serta degradasi ekosistem.Â
Di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, masyarakat sudah terbiasa untuk membakar sampah plastiknya karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan mengenai solusi yang berkelanjutan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, mahasiswa UB Mahasiswa Membangun Desa (MMD) kelompok 18 tahun 2023, mengadakan sosialisasi dan pendampingan "Sosialisasi Ecobrick dan Pembuatannya sebagai Pengolahan Limbah Sampah Plastik". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Dusun Sumberwangi Desa Sumberejo, yang dihadiri oleh 11 Ibu-ibu PKK. Selasa (18/7/2023).Â
"Sampah plastik di desa ini memiliki jumlah yang melimpah. Sejauh ini, belum ada solusi untuk mengatasinya. Masyarakat desa masih sering membakar sampah plastik yang ada di rumah." kata Sherin Dwi Priscylia Adelia selaku Koordinator Desa yang juga sebagai warga lokal Desa Sumberejo.
Ecobrick adalah salah satu inovasi untuk pengolahan sampah plastik. Yaitu botol plastik dikemas padat dengan sampah anorganik yang bersih dan kering untuk membuat batu bata yang dapat digunakan kembali. Dengan cara ini, ecobrick menjaga agar plastik tidak terurai menjadi racun dan mikroplastik keluar.
Memilih sosialisasi ecobrick sebagai metode pengolahan sampah plastik di Desa Sumberejo sangat penting dan relevan mengingat banyaknya kebiasaan membakar sampah plastik yang merugikan lingkungan dan kesehatan. Ditambah kurangnya pengetahuan tentang solusi alternatif, seperti ecobrick, sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat desa tentang pentingnya pengurangan limbah plastik dan kontribusi individu dalam menjaga lingkungan.Â
"Proker mengenai sosialisasi ecobrick ini saya rasa sangat cocok dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan penting ini. Saya harap, proker ini dapat diterapkan oleh masyarakat desa kedepannya sebagai jalan keluar permasalahan sampah desa." ujar Sherin.
Dengan mengedukasi tentang manfaat serta cara pembuatan ecobrick, masyarakat desa dapat memiliki cara mudah untuk mengolah sampah plastik yang lebih ramah lingkungan dan berpotensi menciptakan hasil yang bermanfaat, sementara juga mengurangi dampak negatif pembakaran plastik terhadap udara dan tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H