Mohon tunggu...
Sherina ZalfaCamelia
Sherina ZalfaCamelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Pemberian Materi Tentang Peran Aktif Orang Tua dalam Megenal Gaya Belajar Anak

31 Juli 2021   19:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   19:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa pandemi seperti ini sering kali terlihat anak yang bermalas-malasan dan sangat tidak suka belajar karena pengaruh "paksaan" dari sekolah ataupun orangtua. Dengan cara "paksaan" ini, maka sering terjadinya tantrum pada anak hingga terjadinya trauma dini dan menyebabkan si kecil membenci belajar. Maka dari itu, kita sebagai orangtua yang menjadi gurunya di rumah harus bisa tahu tentang gaya belajar yang cocok untuk anak-anak.

Anak-anak punya berbagai gaya belajarnya sendiri. Mulai dari yang hanya suka mendengarkan, lebih suka banyak gambar, sampai ada yang lebih suka langsung praktik dengan objek yang dipelajari. Tidak ada yang salah dari semua gaya belajar masing-masing anak, kita haya perlu mengerti dan mengarahkan anak-anak agar ia menjadi lebih nyaman dalam proses belajarnya.

Secara umum, gaya belajar anak itu ada 4 macam gaya, yaitu visual, audiotori, taktil, dan kinestetik. Penasaran dengan seperti apa gaya belajar si kecil? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

Visual

Dalam gaya belajar seperti ini, anak sering kali lebih senang jika belajar dengan alat peraga, gambar, mind-mapping atau apapun yang dapat ia lihat ketika sedang belajar. Biasnaya anak yang memiliki gaya belajar visual senang dengan pelajaran seperti matematika, bahasa-bahasa lain, seni, dan lainnya yang memiliki banyak simbol yang berbeda.

Gaya belajar visual ini memiliki ciri anak seperti:

  • Sangat mudah mengingat denngan cara melihat
  • Tidak terganggu ketika kondisi sedang ribut
  • Lebih suka didemonstrasikan ketimbang hanya dijelaskan
  • Tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak bisa mengungkapkannya denga kata-kata
  • Sering lupa jika harus menyampaikan suau pesan secara verbal

Setelah mengetahui ciri-ciri pada gaya belajar ini, kalian perlu mengarahkan si kecil dengan cara seperti:

  • Putarkan video-video atau tayangan televisi edukasi, sehingga si kecil mendapakan topik yang menarik dan bisa ia kembangkan serta pelajari lagi.
  • Melakukka gerakan-gerakan yang unik saat sedang mengajari agar dia lebih mudah memahaminya
  • Berikan lebih banyak buku-buku yang bergambar

Audiotori

Anak dengan gaya belajar audiotori akan cepat memahami sesuatu hanya dengan mendegarkan dan ia sagat mampu menjelaskannya kembali dengan bahasanya sendiri. Gaya belajar ini akan sangat cocok bagi anak yang senang dengan hafalan.

Anak yang memiliki gaya belajar seperti memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

  • Mudah mengingat denga napa yang ia dengarkan
  • Sangat senang jika dibacakan suatu topik
  • Senang berdiskusi, berbicara, atau menjelaskan suatu hal panjang lebar
  • Lebih suka humor lisan dari pada baca buku
  • Bisa megulangi apa yang didengarnya dengan sangat baik

Untuk mengarahkan anak yang memiliki gaya belajar audiotori ini ada beberapa caranya, yaitu:

  • Sering berkomunikasi dengan anak. Semakin sering diajak berbicara atau berdiskusi, maka akan semaki banyak informasi yang akan diingatnya
  • Seringlah memutar lagu yang berisikan edukasi dasar, seperti tentang warna, huruf, suara-suara hewan, atau lainnya
  • Sebisa mungkin putarkan musik klasik saat anak sedang belajar untuk mengimbangi suara-suara yang ada disekitarnya

Taktil

Dengan gaya belajar seperti ini, anak lebih menyukai belajar dengan cara meyentuh benda atau alat peraga yang dipakai. Ia harus bisa menyentuh da merasaka objek yang dipelajarinya agar lebih memahami. Agar lebih tergambarkan tentang gaya belajar yang cukup unik ini bisa perhatikan ciri-ciri anak dengan gaya belajar taktil, seperti:

  • Menyukai objek yang bertekstur dan berukuran menarik serta senang bermain balok kayu
  • Merasa perlu merasakan dan meyentuh langsung saat mempelajari sebuah objek. Misalnya anak ingin megetahu seberapa dinginya "dingin sekali", maka si kecil perlu merasakan dan membandingkannya secara langsung melalui es batu dan benda lainnya yang terasa dingin.

Kinestetik

Anak dengan memiliki gaya belajar seperti ini akan melakukan banyak gerakan-gerakan yang bisa menjadikannya sarana informasi ke dalam otaknya. Dalam kegiatannya yang terbilang unik ini tentu perlu lebih diperhatikan dari ciri-cirinya seperti berikut.

  • Lebih sering menggunakan bahasa tubuh
  • Senang belajar melalui praktik langsung
  • Saat menghafal akan sangat efesien ketiksa ambil berjalan atau melihat secara langsung
  • Sangat menyukai permainan yang menyibukkan secara fisik

Anak dengan gaya belajar seperti ini cenderung tidak bisa diam,maka dari itu ada cara untuk mengarahkannya saat belajar dengan cara seperti berikut.

  • Ajak si kecil bermain role-play
  • Jangan emosi ketika si kecil tidak bisa duduk manis
  • Jika ingin memperkenalkan hal-hal baru atau memebri informasi baru pada anak, bisa dicoba menciptakan permainan penuh dengan gerakan
  • Ketika sedang membacakan cerita kepada aak, sebaiknya mengajak si kecil ikut berpartisipasi dengan memintanya menirukan gerakan-gerakan yang ada di dalam cerita tersebut.

Dengan mengetahui berbagai macam gaya belajar anak di atas, kalian dapat menyesuaikan cara belajar yang nyaman dan menyenangkan serta menaikkan minat belajar anak itu sendiri hingga ia bisa belajar dengan mandiri tanpa perlu pengawasan yang sagat ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun